- Penulis Berita

Kamis, 14 Juli 2022 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) memfasilitasi 50 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan penawaran promosi ke delapan toko swalayan di Kantor Disdagin Kota Bandung, Kamis, 14 Juli 2022. Delapan toko swalayan tersebut yaitu Yogya, Yomart, Superindo, Alfamart, Indomaret, Lotte Grosir, Transmart, dan Borma

Tahap pertama untuk 18 UMKM. Mereka diberi waktu 1 jam per tahap untuk melakukan pitching atau penawaran,” ujar Elly.

Ia berhadap, melalui program ini para pengusaha ritel bisa mempromosikan produk kuliner pelaku UMKM Kota Bandung.

Elly juga mengaku jika beberapa produk yang hadir saat ini sudah masuk di Yogya.

“Namun, saya ingin menambah produk pelaku UMKM Kota Bandung di masing-masing ritel. Mungkin yang tadinya cuma 10, bisa ditambah jadi 20,” ucapnya.

Sebanyak 50 produk UMKM ini merupakan hasil kurasi Disdagin Kota Bandung. Beberapa poin yang jadi penilaian antara lain, dari packagingnya, legalisasi, punya nomor induk berusaha (NIB), sertifikasi halal, PIRT, dan punya uji mutu.

“Semua produk yang datang hari ini merupakan jenis kuliner. Untuk fashion dan craft kita arahkan ke mall.

Sampai saat ini sudah lebih dari 100 UMKM yang terfasilitasi di toko-toko swalayan.

Elly mengatakan, Disdagin harus terus hadir untuk membantu para pelaku UMKM meningkatkan perekonomian.

“Bagi para UMKM yang belum masuk ke toko ritel atau swalayan, secara bertahap akan kami tawarkan kembali program ini,” tuturnya.

Salah satu peserta yang hadir dalam program ini adalah Patria. Ia membawa tas ransel besar berisi produk makanan ringan yang ia produksi sendiri dengan merek “Tempe Krezi”.

“Ini makanan ringan berupa keripik tempe. Sudah dari 2018 saya menjalankan usaha ini. Sudah dua tahun ini produk saya masuk ke beberapa swalayan juga, seperti Transmart Carrefour dan Yogya. Di Jakarta juga ada beberapa,” aku Patria.

Ia menjelaskan, biasanya dia menjual tiga dus ke tiap toko. Satu dus terdiri 30 pcs. Dalam sebulan, Patria mengaku minimal satu dus produknya bisa laku terjual.

“Kami menyediakan dua ukuran. Ada yang 100 gram harganya Rp16.000. Lalu, 60 gram harganya Rp10.000. Ukuran yang besar biasanya kita jual ke supermarket, sedangkan ukuran kecil buat di minimarket,” ungkapnya.

Sebelum bisa lolos ke toko ritel, Patria telah mencoba sampai lima kali menawarkan ke toko-toko yang ada. Namun, ia kerap mengalami penolakan.

“Paling cepat satu bulan kita kembali untuk penawaran lagi. Tapi, rata-ratanya 2-3 bulan kemudian kita balik lagi. Minimal kita kasih sampel dulu supaya mereka ingat dengan kita,” tuturnya.

Ia mengaku, jika produk miliknya memiliki poin unik dibandingkan yang lain, terutama pada varian rasa. “Tempe Krezi” ini memiliki varian rasa spicy, cheese, original, dan yang terbaru korean spicy.

“Produksinya di Sariwangi. Semenjak covid-19, omzetnya jadi turun. Sekarang per bulan dapat Rp50 juta. Sebelum covid, kami biasanya dapat Rp100 juta per bulan,” jelasnya.

Sementara itu, Humas Yogya Group, Achmad Nuzurul Karnain menuturkan, sejak berdiri tahun 1982, Yogya telah bekerja sama dengan lebih dari 100 UMKM di Kota Bandung.

Menurutnya, kualitas dari produk para UMKM semakin hari kian meningkat. Dari hasil penawaran tahap pertama saja, ia mengaku sudah ‘klik’ dengan beberapa produk yang ditawarkan.

“Tadi ada produk buah kering yang bagus, rasanya juga enak dan kemasan bagus. Tapi, memang dari segi harga cukup tinggi ya. Jika nanti akan kerja sama dengan kita, akan kita letakkan pada playstore premium, salah satunya di Yogya Junction,” kata Achmad.

Ia mengaku sangat mendukung dan akan membantu para UMKM di Kota Bandung untuk bisa mempromosikan produk usahanya lebih luas.

Namun, ia menekankan, jika langkah ini bukan tahap akhir yang dicapai oleh para pelaku UMKM. Justru inilah titik awal perjuangan mereka.

“Terkadang, para UMKM itu berpikirnya kalau sudah lolos di ritel itu sudah tenang. Padahal, ke depannya mereka akan bersaing dengan produk-produk nasional. Mereka juga harus mempersiapkan jumlah kebutuhan yang kami perlukan,” pungkasnya. Humas Kota Bandung

 

Editor: Beny

Berita Terkait

Luar Biasa Penerimaan Pajak Rp4,4 Miliar Masuk dalam Waktu 1,5 Jam
Guna Memberikan Kenyamanan Selama Mudik Lebaran, Para Pemilik Kendaraan Dapat Menitipkannya Di Polsek Atau Polrestabes Bandung
Perhutani Serahkan Sharing Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kepada Desa Jayagiri
Mau Tukar Uang Baru Jelang Lebaran ? Ini Lokasi Terdekat Tanpa Harus Antri
Penting ! Zakat Fitrah Tahun 2025 Telah Ditetapkan BAZNAS Jabar, Ini Besarannya
Diresmikan Presiden Prabowo, Kini GBLA Menjadi Stadion Bertaraf Internasional
Wakil Wali Kota Bandung Ajak Masyarakat Lengkong Amalkan Al-Qur’an
Festival Edukasi Warga Bandung, Chef Juna Berbagi Resep Takjil Sehat Bersama Nutrijell

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 06:06 WIB

Siloam Hospitals Perluas Program SELANGKAH, 32.000 Perempuan Telah Terskrining

Kamis, 20 Maret 2025 - 03:01 WIB

Pemilik Sah Tanah di Jatisari Justru Jadi Tersangka Kasus Penggelapan

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:30 WIB

Rakornas Desa 2025 Resmi Dibuka Dudung Abdurrachman

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:21 WIB

Cak Ofi Kecam Maraknya Permintaan Sumbangan oleh Ormas ke Pengusaha

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:15 WIB

Warga Rorotan Tolak Pabrik Sampah RDF, Akan Gelar Aksi Damai

Selasa, 18 Maret 2025 - 04:33 WIB

Rakornas Desa 2025, Ketua Umum Desa Bersatu: Dukung Koperasi Desa Merah Putih

Senin, 17 Maret 2025 - 14:02 WIB

DPP PAPERA dan Tani Merdeka Indonesia Gelar Buka Puasa Bersama untuk Pererat Silaturahmi dan Kebersamaan

Minggu, 16 Maret 2025 - 15:18 WIB

Menyambut Mudik Lebaran 2025: Regulasi, Keamanan, dan Infrastruktur yang Diuji

Berita Terbaru