Seorang Anak 9 Tahun Menjadi Korban Kekerasan Seksual Oleh Temannya

- Penulis Berita

Kamis, 23 Februari 2023 - 00:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilutrs, Seorang anak perempuan berusia 9 tahun di Cikarang, Kabupaten Bekasi menjadi korban kekerasan seksual.

Ilutrs, Seorang anak perempuan berusia 9 tahun di Cikarang, Kabupaten Bekasi menjadi korban kekerasan seksual.

BandungPuber. Com, Bekasi – Seorang anak perempuan berusia 9 tahun di Cikarang, Kabupaten Bekasi menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh temannya sendiri, perempuan berusia 8 tahun.

Peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi pada 15 Januari 2023 yang lalu dan ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), namun sayangnya tidak ada tindak lanjut dari aparat kepolisian hingga berita ini diturunkan.

“Kami hanya minta keadilan untuk anak kami, kenapa begitu susahnya cari keadilan untuk orang kecil seperti kami, bagaimana nasib anak kami?” kata DMS, orang tua korban, Selasa (21/2).

Diungkapkan Ibu korban, anak mereka perempuan berusia 9 tahun menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan temannya sendiri, perempuan berusia 8 tahun.

“Ketika akan berangkat mengaji mereka mandi bersama di rumah saya, anak saya kemaluannya dimasukkan selang air sampai hilang selaput dara dan terdapat luka robek dikemaluannya dan mengalami infeksi saluran kencingnya,” kata DMS.

Dijelaskannya, menurut sang anak, ia mau dimasukkan selang karena ada ancaman dari anak tersebut kalau tidak mau tidak akan ditemenin. Ternyata anak trsebut sudah mengerti hal tersebut karena suka melihat film dewasa.

“Hal itu diakui oleh ibunya sendiri yang pernah memergoki anaknya nonton film seperti itu. Pada awalnya, orang tua si anak tersebut mau mengobati anak saya bahkan sempat 2 kali mediasi,” kata Ibu korban.

“Saya hanya minta anak saya diobati. Tapi orang tuanya malah menantang saya untuk melakukan visum, karena ia kukuh anaknya tidak bersalah. Padahal di awal mediasi anaknya sudah mengakui,” kata DMS.

Ditambahkannya, karena orangtuanya tahu anak di bawah umur tidak akan ada hukuman itulah kenapa ia kukuh anaknya tidak bersalah.

Atas peristiwa itu, PPA sudah 2 kali melakukan mediasi namun gagal, karena pihak orang tua pelaku merasa anaknya tidak bersalah. Padahal dari hasil psikologi sudah jelas dikatakan anaknya bermasalah.

“PPA sudah tidak akan mendampingi saya lagi, karena sudah mencoba beberapa kalipun tetap gagal mediasi. Dan selanjutnya diserahkan kepada proses hukum, tapi disayangkan dari pihak kepolisian (Polres Metro Bekasi) sampai saat ini belum ada pemanggilan ke pihak mereka,” kata DMS.

Dia mengatakan bahwa dirinya sudah di BAP, bahkan saksi pun sudah dipanggil. Dirinya hanya minta keadilan untuk anaknya. Terlebih pihak orang tua pelaku menantang untuk dibawa ke jalur hukum.

Menanggapi hal itu, praktisi hukum Azas Tigor Nainggolan mengatakan bahwa dalam sistim peradilan pidana anak wajib dilakukan upaya Diversi dengan tujuan untuk perdamaian antara korban dan anak, menyelesaikan perkara anak di luar proses peradilan, menghindari anak dari perampasan kemerdekaan dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi, serta menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak.

“Harus ada perdamaian secara tertulis di atas materai antara kedua belah pihak, dan perdamaian itu adalah bagian dari proses hukum,” kata Azas Tigor Nainggolan.

Dan untuk kedua anak tersebut, Azas Tigor mengingatkan, harus diberi pendampingan untuk therapy pemulihan atas peristiwa yang telah terjadi. *Pe’asus team.

Editor: Beny

Berita Terkait

Banyaknya PR Besar, Komisi IV DPRD Jabar Meminta Komisi V DPR RI Untuk Lebih Memperhatikan Permasalahan di Jabar
Bandung Gaming Days 2025 Segera Digelar, Catat Waktu dan Tempatnya
Kepala Kantor Kepresidenan Buka-bukaan Soal Makan Bergizi Gratis
Viral Dugaan Penganiayaan oleh Menteri, Barisan Ksatria Nusantara Ambil Sikap
Audiensi KAMMI dengan Kementerian Pertanian: Kolaborasi Menuju Swasembada Pangan untuk Pemenuhan Gizi
Presiden Prabowo Hari Ini Meresmikan PLTA Jatigede di Kabupaten Sumedang
Prof Dr H Sofyan Sauri, MPd : “Kekuatan Makar Allah dalam Menghancurkan Kesombongan Manusia”
Dinilai Berhasi Menerapkan Energi Terbarukan, SMKN 1 Garut Dijadikan Model Percontohan Oleh Pansus III DPRD Jabar

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 03:15 WIB

Menuju Bandung Kota Wakaf, Pj Wali Kota A Koswara Berharap Wakaf Akan Memberikan Mafaat Luas untuk Masyarakat

Rabu, 22 Januari 2025 - 09:15 WIB

Bandung Gaming Days 2025 Segera Digelar, Catat Waktu dan Tempatnya

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:20 WIB

Jelang Libur Panjang 25 – 29 Januari Mendatang Satpol PP Kota Bandung akan Lakukan Antisipasi di Titik Rawan

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:01 WIB

Upaya Mendukung Program MBG, Pemkot Bandung Siapkan Anggaran Rp26 Miliar

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:50 WIB

Pj Wali Kota Bandung A Koswara Sebut Pemimpin yang Baik Akan Memastikan Kebijakannya Melalui Program Berkelanjutan

Senin, 20 Januari 2025 - 01:43 WIB

Dari Jaman Kolonial Hingga Era Kontemporer Tempat Ini Jadi Saksi Perkembangan Seni di Kota Bandung

Senin, 20 Januari 2025 - 01:25 WIB

“Kota Seribu Bintang” Julukan Baru Kota Kembang Bandung

Minggu, 19 Januari 2025 - 13:23 WIB

Prof Dr H Sofyan Sauri, MPd : “Kekuatan Makar Allah dalam Menghancurkan Kesombongan Manusia”

Berita Terbaru

Tokoh masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze saat menghadiri acara diskusi bertema Gizi Berkualitas Untuk Generasi Emas Indonesia, di Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Rabu (22/1/2025).

Jakarta

Tokoh Papua Selatan Johanes Gebze: Pogram MBG Mulia

Kamis, 23 Jan 2025 - 02:31 WIB