Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengembangkan sistem pemantauan kesehatan dan demografi yang terintegrasi dengan aplikasi Sistem Surveilans Demografi-Kesehatan (Sosdekes).
Aplikasi ini menerapkan teknologi dengan metode Demographic Health Surveillance System (DHSS).
Aplikasi ini secara perdana diaplikasikan di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor untuk mengatasi permasalahan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Pendataan mengenai KIA yang dihadapi di Indonesia menjadi masalah yang harus ditangani.
Ketersediaan data yang tidak akurat, data yang tidak tepat waktu, serta tidak relevan merupakan salah satu dari penyebab masalah tersebut.
Melalui pemantauan kesehatan lewat aplikasi Sosdekes inilah tim pengmas FKM UI berusaha memberikan solusi dari masalah tersebut.
“Tidak adanya sistem pemantauan yang kuat dan berkelanjutan berimplikasi pada rendahnya kualitas informasi yang diterima oleh pelayanan publik dan pemerintah daerah. Mengenai permasalahan demografi maupun kesehatan, mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten,” ujar Dr Kemal N Siregar, selaku penggagas aplikasi tersebut dalam keterangan Humas UI, Senin, 6 Januari 2020.
Dalam penerapannya, Sosdekes menggunakan Open Data Kit (ODK) sebagai platform dasar sistemnya.
ODK ini merupakan aplikasi berbasis android untuk melakukan pengumpulan data yang bersifat reliable serta berbiaya rendah.
Pelaksanaan pengumpulan data menggunakan ODK dilakukan oleh kader kesehatan dan petugas kesehatan fasilitas kesehatan tingkat pertama dan Puskesmas setempat.
Penentuan kader kesehatan dilakukan dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif melalui pemberdayaan warga Kecamatan Babakan Madang.
Kader kesehatan memiliki peran dalam mengumpulkan data demografi wilayah.
Kader kesehatan bertugas untuk melakukan entri data demografi yang dikumpulkan melalui sensus cepat rumah tangga.
Sensus diikuti langsung oleh kegiatan kunjungan rumah tangga setiap tiga bulan sekali untuk menghasilkan informasi dalam bentukdatabase yang terbarui tentang kesehatan dan demografi masyarakat.
Petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas berperan dalam mencatat statistik rutin layanan di fasilitas kesehatan untuk menghasilkan database mengenai pelayanan kesehatan.
Lebih lanjut, Kemal berharap, kehadiran sistem yang efektif melalui aplikasi tersebut dapat menghasilkan data tepat waktu dan akurat untuk mengatasi masalah dan solusi kesehatan ibu dan anak di tingkat wilayah puskesmas setiap kecamatan.
Selain itu, database yang tertanam pada Sosdekes dapat dijadikan acuan bagi para pemangku kebijakan untuk menentukan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah KIA.
Seperti kesehatan maternal, bayi baru lahir, dan balita melalui data dan informasi yang berkualitas serta adekuat yang terhimpun dalam suatu sistem database.
Kegiatan Pengmas itu telah berlangsung dari bulan Juli 2019 hingga Desember 2019 dan telah dilaksanakan pula sosialisasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di daerah setempat.
Diharapkan, program Pengmas yang diusung oleh Dosen FKM UI ini dapat menciptakan sistem DHSS dengan aplikasi Sosdekes yang mampu berkontribusi positif daridi dalam penyelesaian masalah KIA di Indonesia.