Sekretaris Komisi II DPRD Jabar Menyebutkan Sektor Pertanian Dapat Atasi Angka Kemiskinan

- Penulis Berita

Kamis, 22 Februari 2024 - 14:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Sekretaris Komisi II Provinsi Jawa Barat, Yunandar Eka Perwira, saat acara Forum Perangkat Daerah Tahun 2024, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dengan tema

Sekretaris Komisi II Provinsi Jawa Barat, Yunandar Eka Perwira, saat acara Forum Perangkat Daerah Tahun 2024, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dengan tema "Menuju Perkebunan Unggul dam Berdaya Saing Melalui Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah", yang bertempat di Hotel Grand Sunshine, Kabupaten Bandung. Kamis, (22/2/24).

BANDUNGPUBER. COM, Kabupaten Bandung – Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat menyebutkan sektor perkebunan di Jawa Barat khususnya bisa mengatasi angka kemiskinan di Jawa Barat. Salah satu syaratnya yakni produk Jawa Barat bisa menguasai pasar sehingga tidak ada subtitusi dari produk luar.

Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi II Provinsi Jawa Barat, Yunandar Eka Perwira, pada acara Forum Perangkat Daerah Tahun 2024, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dengan tema “Menuju Perkebunan Unggul dam Berdaya Saing Melalui Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah”, yang bertempat di Hotel Grand Sunshine, Kabupaten Bandung. Kamis, (22/2/24).

Menurut Yunandar, DPRD bersama Stakeholder terkait harus bisa mengawasi pengendalian produksi sektor perkebunan sehingga kedepannya bisa mengendalikan harga dalam jangka panjang. Sektor perkebunan juga harus memberikan jaminan harga jual yang baik, barang baku yang terbaik pula, bahkan juga jaminan jumlah yang selalu stabil. Sehingga bisa menyerap lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

“Jadi kita harus menjamin kepada suplier baik kepada demand dipasar bahwa kita mempunyai produk yang memberikan jaminan komoditi yang baik. Bahkan, jaminan volume komoditas yang selalu stabil. Sehingga bisa menyerap penanam modal/investor yang baru,” Ujar Yunandar.

Di harapkan, kata Yunanadar, lebih jauhnya bisa meningkatkan produksi dan peningkatan kesejahteraan petaninya. Ketika petani meningkat kesejahteraannya akan membutuhkan pelaku usaha yang lain. Sudah tentu pergerakan perekonomiannya akan tumbuh.

Selain itu, Yunandar mencontohkan perkebunan di Jawa Barat diawali oleh kolonial Belanda yakni dengan menciptakan perkebunan yang berkembang dengan pesat dan bisa memancing tumbuhnya bisnis-bisnis lain. Karena itulah sektor perkebunan berkembang pesat makan kemiskinan bisa terselesaikan.

“Seperti jaman dahulu perkebunan dibuka di Jawa Barat, oleh orang-orang Belanda itu mereka tidak sendirian awalnya, sampai perkebunannya berkembang dan menciptakan bisnis-bisnis lainnya, sampai akhirnya Bandung pun dijuluki Paris Van Java, karena munculnya dari konsep perkebunan ini ketika perkebunan mensuplai kebutuhan di Bandung Raya, kemiskinan ekstrim bisa diselesaikan dengan bagaimana kita memajukan perkebunan sehingga perkebunan Jawa barat bisa naik kelas, yang tadinya di jual di Jawa Barat, bisa dijual secara nasional bahkan mancanegara,” Tuturnya.

Apalagi, lanjut Yunandar, Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki salah satu varietas kopi terbaik di dunia. Sebab, dengan adanya perkebunan kopi di Jawa Barat seharusnya bisa mengatasi masalah kemiskinan. Pelaku usaha kopi salah satu penggerak perekonomian dari hulu ke hilir. Pihaknya berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perkebunan harus selalu bisa membuat desain dan development untuk sektor kopi di Jawa Barat.

“Seperti kopi Jawa Barat, kopi Jawa Barat merupakan varietas kopi terbaik di dunia, sebenarnya sudah membantu mengatasi masalah kemiskinan dan banyak orang yang terjun ke bisnis kopi, karena bisnis kopi merupakan bisnis yang jalan dari hulu sampai ke hilir, tidak hanya petani saja, tidak hanya cafe saja tapi ada juga yang mengolah menjadi bahan olahan lainnya, dan ini butuh dorongan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, jadi kita harus bisa mengedukasi, membuat desain dan development, dan yang penting juga bagaimana mereka mau menjadi bagian dari bisnis ini, jadi bukan hanya ingin menjadi pegawai pemerintah saja tapi harus berani masuk didalam bisnis perkebunan ini,” Pungkas Yunandar.

Berita Terkait

Reses Anggota DPRD Jabar Mamat Rachmat Tampung Aspirasi Warga Bandung Kidul, Bahas Permasalahan Sampah
Kajian Ahad Ust. Sofyan Sauri: “Ramadan Momentum Mewujudkan Keteladanan Pemimpin”
Banjir dan Longsor Disebagian Wilayah Sukabumi Berdampak Signifikan Dikabarkan 1 Orang Meninggal dan 7 Dalam Pencarian
Provinsi Jabar Peroleh Penghargaan dari KPK dengan Nilai Tertinggi Berhasil Mengimplementasi MCP Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi
Sekretariat DPRD Jabar Menerima Kunjungan Kerja DPRD DKI Jakarta Bahas Terkait Pelaksanaan Data Administrasi Kependudukan
Viral Biaya Pembuatan Replika Penyu dari Kardus di Alun-Alun Gadobangkong Senilai Rp15,6 Miliar Dipertanyakan Ini Jawaban Pemprov Jabar
Dirut Bank BJB Mengundurkan Diri, Ada Apa? Ini Tanggapan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Sekretariat DPRD Jabar Menerima Konsultasi DPRD Majalengka Bahas Terkait Dampak Implementasi Tentang Inpres Nomor 1 Tahun 2025

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 02:52 WIB

Memaknai Peran Perempuan sebagai Ibu, Wanita Karier dan Aktivis Organisasi

Selasa, 11 Maret 2025 - 05:28 WIB

PAPERA Minta Kementerian Perdagangan Ambil Langkah Tegas Terkait Harga Minyak di Pasar

Minggu, 9 Maret 2025 - 20:42 WIB

Perwatusi kembali Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pejaten Timur

Sabtu, 8 Maret 2025 - 07:26 WIB

Bentuk Kepedulian Kepada Sesama, PERWATUSI Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bekasi

Jumat, 7 Maret 2025 - 13:10 WIB

Haji Furoda dan Mujamalah Ibadah Haji dengan Visa Khusus Kerajaan

Jumat, 7 Maret 2025 - 05:55 WIB

Bahas Rencana Kerja Sama Tahun 2025, PERWATUSI Bersama Entrasol Gelar Makan Malam dan Buka Puasa Bersama

Jumat, 7 Maret 2025 - 04:22 WIB

Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto dan Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi Ucapkan Selamat HUT Ke-8 SMSI

Kamis, 6 Maret 2025 - 15:52 WIB

Kebebasan Pers Terancam! Wartawan Diserang Saat Investigasi Jaringan Obat Terlarang

Berita Terbaru

Persib Bandung vs Semen Padang

Bandung

Kalahkan Semen Padang, Persib Punya mental Juara

Rabu, 12 Mar 2025 - 03:03 WIB