Memaknai Peran Perempuan sebagai Ibu, Wanita Karier dan Aktivis Organisasi

- Penulis Berita

Rabu, 12 Maret 2025 - 02:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

drh. Luciana Mathilda Wio. Ft ist.

drh. Luciana Mathilda Wio. Ft ist.

Oleh drh. Luciana Mathilda Wio

BandungPunyaBerita. Com, Jakarta – Di era modern ini kita kerap menjumpai banyak perempuan berkarier. Hal itu bukan lagi sesuatu yang luar biasa. Pada kenyataannya, semakin banyak perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan dalam berbagai organisasi. Namun, sering kali muncul pertanyaan yang membandingkan peran perempuan dalam karier dan keluarga: Mana yang lebih baik, berkarier atau berkeluarga?

Jawabannya tentu tidak tunggal, karena setiap perempuan memiliki jalan masing-masing. Baik berkarier maupun fokus pada keluarga adalah pilihan yang sama-sama berharga, tergantung pada nilai dan tujuan hidup yang dipegang oleh masing-masing individu.

Menjadi Perempuan Mandiri Sejak Dini
Saya lahir dari keluarga sederhana dan sejak kecil sudah dididik oleh ibu saya untuk menjadi perempuan yang mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Doktrin ini menjadi motivasi bagi saya untuk melangkah lebih jauh, hingga akhirnya menjadi satu-satunya dari sembilan bersaudara yang menempuh pendidikan di luar pulau dan jauh dari keluarga.

Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 2008, saya langsung bekerja di NGO Action Contre la Faim (ACF) di Kabupaten Timor Tengah Selatan, tempat kelahiran saya. Berinteraksi dengan masyarakat mengubah cara pandang saya terhadap banyak hal. Saya menyadari bahwa daerah ini membutuhkan banyak perubahan dan kontribusi nyata.

Dua Dekade Pengabdian di Dunia Kesehatan Hewan
Setelah program NGO berakhir, saya mengikuti tes CPNSD dan diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 2009. Sejak saat itu, saya mengabdi sebagai dokter hewan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS.

Sebagai dokter hewan, saya menangani berbagai kasus kesehatan ternak, baik sapi maupun babi, yang mengharuskan saya turun langsung ke lapangan bersama tim. Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat terlibat dalam investigasi kasus rabies pada tahun 2023 di Desa Fenun. Kasus ini menyisakan luka mendalam karena memakan banyak korban jiwa akibat kurangnya edukasi masyarakat tentang bahaya penyakit tersebut.

Kegagalan dalam menekan angka kasus rabies ini semakin membuka mata saya bahwa perubahan tidak bisa hanya dilakukan dari dalam birokrasi. Ada banyak keterbatasan aturan yang membuat saya tidak bisa bergerak lebih leluasa.

Menjadi Aktivis: Mengabdi dengan Cara yang Berbeda
Kesadaran itu mendorong saya untuk mengambil peran lain di luar tugas sebagai PNS. Pada tahun 2023, saya memutuskan untuk terlibat dalam organisasi sosial dan menjadi Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) TTS. Saya juga aktif di beberapa yayasan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.

Visi hidup saya jelas: saya ingin membawa masyarakat di daerah saya keluar dari kemiskinan. Sebenarnya, kami tidak benar-benar miskin. Kabupaten TTS memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik di sektor pertanian maupun peternakan. Hanya saja, potensi ini belum dikelola secara optimal.

Untuk itu, saya membentuk kelompok tani dan ternak binaan dengan harapan kelompok ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lain. Saya ingin menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang baik dan edukasi yang tepat, masyarakat bisa mandiri secara ekonomi dan keluar dari lingkaran kemiskinan.

Menjalani Banyak Peran dengan Cinta
Menjadi seorang ibu, wanita karier, dan aktivis organisasi tentu bukan hal yang mudah. Namun, saya percaya bahwa dengan niat yang tulus dan semangat yang kuat, setiap peran bisa dijalani dengan seimbang.

Saya berharap semakin banyak perempuan yang berani mengambil peran aktif dalam masyarakat, baik sebagai ibu yang mendidik generasi masa depan, profesional di berbagai bidang, maupun sebagai agen perubahan sosial. Karena pada akhirnya, perempuan bukan hanya pelengkap, tetapi juga pilar utama dalam membangun bangsa.

 

Editor: Beny

Berita Terkait

Gerak Cepat Plt Wali Kota Jakarta Timur Bersih-bersih Pascabanjir
PAPERA Minta Kementerian Perdagangan Ambil Langkah Tegas Terkait Harga Minyak di Pasar
Perwatusi kembali Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pejaten Timur
Bentuk Kepedulian Kepada Sesama, PERWATUSI Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bekasi
Haji Furoda dan Mujamalah Ibadah Haji dengan Visa Khusus Kerajaan
Bahas Rencana Kerja Sama Tahun 2025, PERWATUSI Bersama Entrasol Gelar Makan Malam dan Buka Puasa Bersama
Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto dan Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi Ucapkan Selamat HUT Ke-8 SMSI
Kebebasan Pers Terancam! Wartawan Diserang Saat Investigasi Jaringan Obat Terlarang

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 08:56 WIB

Wali Kota Bandung Ingatkan Para Lurah dan Camat untuk Mengupayakan Wilayahnya Bebas dari Sampah

Rabu, 12 Maret 2025 - 03:30 WIB

Bandung Sebagai Pusat Ekonomi Kreatif, Wakil Wali Kota Bandung Akan Buka UMKM Centre di Tiap Kecamatan

Selasa, 11 Maret 2025 - 08:35 WIB

Bazar Murah Ramadan 2025 dengan Harga Terjangkau Hadir di Alun-Alun Cicendo

Selasa, 11 Maret 2025 - 04:47 WIB

M Farhan Sebut Modifikasi Cuaca Dilakukan untuk Kurangi Cuaca Ekstrem yang Melanda Kota Bandung

Selasa, 11 Maret 2025 - 03:02 WIB

Disambut Antusias Warga, Disdagin Kota Bandung Gelar Bazar Murah Ramadan, Ini Lokasinya

Senin, 10 Maret 2025 - 11:08 WIB

Wali Kota Bandung Instruksikan Seluruh Kantor Lurah dan Kantor Kecamatan dapat Dijadikan Posko Siaga Bencana Beroperasi 24 Jam

Senin, 10 Maret 2025 - 07:57 WIB

Wali Kota Bandung M Farhan Berharap di Era Digital saat Ini Warga Bandung Semakin Cerdas dalam Bermedia Sosial

Minggu, 9 Maret 2025 - 07:56 WIB

Hadapi Cuaca Ekstrem, Muhammad Farhan Ingatkan Warga Bandung Siaga Darurat Bencana

Berita Terbaru