PKS Minta Agar Pemerintah Berikan Ganti Rugi Kepada Warga yang Ternaknya Mati Karna Wabah PMK

- Penulis Berita

Kamis, 23 Juni 2022 - 13:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Majelis Syura (KMS) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufrie

Ketua Majelis Syura (KMS) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al-Jufrie

Semarang, BandungPuber. Com — Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Al-Jufri mendengarkan keluh kesah ratusan peternak di Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.

Kehadiran Dr Salim untuk Rembug Peternak terutama tentang persoalan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah mewabah.

Salim mengatakan bagi peternak skala kecil, sapi adalah bentuk harta benda yang nilainya sangat signifikan terhadap kondisi ekonomi keluarga.

Sebab itu dia minta kepada pemerintah agar memberikan ganti rugi kepada warga yang sapinya mati karena wabah PMK. Ia menyebut pemerintah bisa memberikan ganti rugi Rp 10- Rp 20 juta per ekor bagi peternak yang sapinya mati akibat virus PMK.

“Sapi bagi peternak kecil ini adalah harta mereka yang utama, sekarang banyak yang mati karena PMK setelah 30 tahun kita dinyatakan bebas dari wabah ini kini muncul. Sehingga perlu jaring pengaman berupa ganti rugi bagi peternak kecil yang sapinya mati karena wabah,” sebut Dr Salim.

“Memang saat ini para peternak sedang menghadapi ujian PMK, ini apalagi mau hari raya Idul Adha masyarakat mau beli jadi kurban jadi ragu, para peternak sapi perah tidak bisa memerah susu, sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat khususnya peternak,” imbuhnya.

Atas kondisi yang dihadapi itu, Dr Salim optimistis wabah PMK yang saat ini melanda puluhan ribu ternak, khususnya di Jateng bisa segera berlalu.

“Kita meyakini yang namanya penyakit pasti akan berlalu, memang persoalan ini menjadi persoalan bersama, sehingga kami mendorong Pemerintah untuk bisa melakukan langkah-langkah penanganan yang tepat sasaran,”jelasnya.

“Namun dalam perjalanannya muncul impor kerbau dari india, sapi dari brazil, sehingga Pemerintah mudah-mudahan memperhatian masalah ini, memang kerbau dan sapi tersebut murah, tapi bawa masalah, sehingga muncul penyakit semacam ini, tapi kita meyakini dengan semangat kebersamaan, Indonesia segera bebas dari wabah PMK,” tambah Dr Salim.

 

Alternatif Solusi Dewan Pakar PKS

Dewan Pakar PKS Jawa Tengah Lalu Muhammad Syafriadi menyebutkan saat ini vaksin untuk wabah PMK masih harus impor dan jumlahnya belum merata dibandingkan jumlah hewan ternak di Indonesia.

Mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah ini mengatakan, timnya telah melakukan penelitian dan produksi sebuah ramuan dalam bentuk cairan yang bisa membantu mengatasi PMK di masyarakat.

“Ramuan ini dari herbal dan sudah mendapatkan hak paten. Kita bersama tim datang untuk membantu peternak yang tengah kesulitan. Kita juga apresiasi pemerintah yang tengah melakukan penanganan tapi karena sudah menyebar ada inisiatif dari tim untuk membantu,” papar Lalu.

Lalu mengatakan, ramuan herbal ini sudah diujicobakan di Jawa Timur dan Semarang dan hasilnya siginifikan membantu penanganan PMK.

“Cairan ini diminumkan, lalu disemprot di wajah, mulut, mata, hidung semua termasuk kaki dan kandang secara berkala sesuai dengan tingkat keparahan penyakitnya,” papar Lalu.

Ia juga menyebut, beberapa peternak juga berinisiatif memberikan ramuan herbal terutama untuk mengurangi gejala sekunder dari penyakit PMK.

“Dinyatakan sembuh memang harus ada uji lab tapi yang penting bagi masyarakat infeksi sekundernya bisa dicegah. Misalnya suhu tubuhnya turun, nafsu makannya timbul lagi, bisa berdiri itu sudah membantu. Selain untuk sapi, ramuan herbal ini juga bisa untuk unggas,” pungkasnya.

 

Editor: Beny

Berita Terkait

Penyaluran Tunjangan TPG ASN Daerah Akan Langsung di Transfer Ke Rekening Guru
Sugianto Nangolah Sebut Aset Milik Jawa Barat Nilai Ekonominya Harus Dimaksimalkan untuk Kepentingan Daerah
Reses Anggota DPRD Jabar Mamat Rachmat Tampung Aspirasi Warga Bandung Kidul, Bahas Permasalahan Sampah
Kajian Ahad Ust. Sofyan Sauri: “Ramadan Momentum Mewujudkan Keteladanan Pemimpin”
Banjir dan Longsor Disebagian Wilayah Sukabumi Berdampak Signifikan Dikabarkan 1 Orang Meninggal dan 7 Dalam Pencarian
Provinsi Jabar Peroleh Penghargaan dari KPK dengan Nilai Tertinggi Berhasil Mengimplementasi MCP Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi
Sekretariat DPRD Jabar Menerima Kunjungan Kerja DPRD DKI Jakarta Bahas Terkait Pelaksanaan Data Administrasi Kependudukan
Viral Biaya Pembuatan Replika Penyu dari Kardus di Alun-Alun Gadobangkong Senilai Rp15,6 Miliar Dipertanyakan Ini Jawaban Pemprov Jabar

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:36 WIB

Sertifikat Belum 5 Tahun dengan Abjek Tanah Diatas Sepadan Sungai Akan Dicabut

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:31 WIB

Upaya Cegah Konflik Atas Tanah, Wakil Wali kota Bandung Minta Pejabat Pembuat Akta Tanah Jadi Garda Terdepan Soal Kepastian Hukum

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:03 WIB

Ada Mall Baru di Kota Bandung, “Tenth Avenue Mal” Tempat Wisata Belanja dengan Konsep Modern

Kamis, 13 Maret 2025 - 13:49 WIB

Sugianto Nangolah Sebut Aset Milik Jawa Barat Nilai Ekonominya Harus Dimaksimalkan untuk Kepentingan Daerah

Kamis, 13 Maret 2025 - 06:31 WIB

Upaya Cegah Bencana Banjir dan Longsor, Gubernur Jabar Akan Larang Alih Fungsi Lahan

Kamis, 13 Maret 2025 - 02:35 WIB

Ini Nomor Hotline Layanan Kota Bandung dari Pengaduan Pohon Tumbang Hingga Lampu Jalan Mati, Catat Nomornya

Rabu, 12 Maret 2025 - 08:56 WIB

Wakil Wali Kota Bandung Ingatkan Para Lurah dan Camat Bisa Mengupayakan Wilayahnya Bebas dari Sampah

Rabu, 12 Maret 2025 - 03:30 WIB

Bandung Sebagai Pusat Ekonomi Kreatif, Wakil Wali Kota Bandung Akan Buka UMKM Centre di Tiap Kecamatan

Berita Terbaru

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Ft dok Analis.

Jakarta

Polri Akan Tindak Tegas Aksi Premanisme Berkedok Ormas

Jumat, 14 Mar 2025 - 14:07 WIB