Ada Apa Dengan Kalender 1 Januari ? Banyak Orang Belum Tahu, Ini Jawabannya

- Penulis Berita

Minggu, 1 Januari 2023 - 14:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gbr Kalender Januari ft ist.

Gbr Kalender Januari ft ist.

BandungPuber. Com — Sebagian dalam arti bukan seluruh umat manusia sudah terbiasa merayakan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun baru sehingga tidak merepotkan diri untuk bertanya mengenai kenapa bisa begitu.

Untuk menjawab pertanyaan termasuk kategori gitu-aja-kok-repotisme Gus Dur tersebut, mari kita simak apa kata orang terutama para sejarawan/wati tentang asal usul 1 Januari dianggap sebagai awal sebuah tahun baru. Akibat Januari adalah nama bulan pertama pada apa yang disebut sebagai kalender, maka mau tak mau kita harus mempelajari kalender.

Ternyata kalender siap terbagi dari minimal empat jenis, yaitu kalender solar, lunar, lunisolar, dan musim. Kalender musim dibuat berdasar musim yang pada kawasan empat musim terdiri dari musik semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Kalender Islam dan kalender mayoritas Buddha adalah lunar. Sementara kalendar Judaisme adalah lunisolar serta kalender Julian atau Gregorian yang kini lazim digunakan di berbagai negara termasuk Indonesia adalah solar.

Dapat dikatakan bahwa biang-keladi kalender solar yang kini lazim digunakan berbagai negara termasuk Indonesia adalah seorang raja Romawi bernama Numa Pompilius yang berkuasa sekitar 715-673 Sebelum Masehi versi kalender solar yang kita gunakan. Semula kalender Romawi berawal pada bulan Maret. Dengan berbagai alasan maupun tanpa alasan, Raja Pompilius mengubah awal kalender solar Romawi dari Maret menjadi Januari yang kemudian pada tahun 43 sebelum Masehi dikukuhkan oleh kaisar Julius Caesar menjadi kalender resmi kekaisaran Romawi.

Dalam perjalanan waktu timbul dampak kekeliruan matematikal dalam menyusun kalender solar Julian termasuk dalam kebingungan menentukan saat yang tepat untuk merayakan Paskah. Maka pada tahun 1582, Sri Paus Gregorius XIII merevisi kalender Julian menjadi kalender Gregorian dilengkapi sistem tahun kabisat dengan mengoreksi kekeliruan kalkulasi kalender Julian. Secara bingungologis mulai terjadi kebingungan kalender di mana Italia, Spanyol, dan Perancis langsung menggunakan kalender Greogrian, meski sampai dengan 1752 Inggris dan Amerika Serikat masih bertahan pada sistem kalender yang merayakan Tahun Baru pada tanggal 1 Maret. Para negara non-Nasrani juga menyusul menggunakan kalender Gregorian, termasuk China, Jepang, Singapura, dan Korea merayakan Tahun Baru Imlek berdasar kalender lunar, namun juga merayakan Tahun Baru berdasar kalender solar yang merayakan Tahun Baru pada setiap tanggal 1 Januari.

Namun tidak semua bangsa menganut sistem kalender Gregorianik seperti misalnya Ethiopia dengan sistem kalender Enkutatash sampai masa kini masih merayakan Tahun Baru pada bulan September kalender Gregorianik. Pendek kata lain padang, lain belalang maka lain bangsa, lain kalender. Pada hakikatnya suasana bingungologis yang merundung aneka ragam sistem kalender merupakan satu di antara sekian banyak indikasi yang secara intuitif menyadari bahwa di antara bumi dan langit tidak semua hal bisa diperhitungkan maupun dihitung secara pasti benar tanpa margin kekeliruan dalam arti tidak selalu sesuai dengan kenyataan.

Sesuai sabda Albert Einstein: “Nicht alles, was gezaehlt werden kann, zaehlt, und nicht alles, was zaehlt, kann gezaehlt warden“, yang jika dibahasa-Indonesiakan kira-kira bermakna tidak semua yang bisa dihitung adalah benar, dan tidak semua yang benar bisa dihitung.

SELAMAT TAHUN BARU 2023 (versi kalender Gregorianik) *Ask

Editor: Beny

Berita Terkait

Kunjungan Kerja DPRD Provinsi Banten Ke DPRD Jabar Bahas Terkait Tugas Fungsi Komisi II dalam Peningkatan Perekonomian Pelaku UMKM
Pemkot Bandung Sabet 2 Penghargaan Sekaligus Diajang Anugerah Media Humas Tahun 2024
Parkir Non Tunai Diberlakukan di Kota Bandung, Sebagai Upaya Mencegah Kebocoran PAD
Rapat Paripurna Resmi Menetapkan Pimpinan dan Keanggotaan Alat Kelengkapan Dewan DPRD Jawa Barat Periode 2024-2029
Kelompok Penerima Bantuan (KPM) Kota Bandung Dipastikan Menerima Bantuan Beras Gelombang Ke-3
Upaya Urai Kemacetan di Kota Bandung, Tol Dalam Kota Akan Segera Dibangun
Pengucapan Sumpah Janji Anggota DPRD Periode 2024- 2029 Digelar pada Rapat Paripurna DPRD Jabar
Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono Menilai Proses Penyusunan APBD Rakyat Jabar Harus Dilibatkan
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 08:40 WIB

Ratusan Jaksa Angkatan Tahun 2002 Gelar Reuni Akbar Ke-22

Senin, 14 Oktober 2024 - 00:46 WIB

Ulang Tahun Ketua Rumpies Membawa Bahagia

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 09:45 WIB

Pengurus DHC 45 Dan DHR 45 Jakarta Utara Resmi Dilantik

Jumat, 11 Oktober 2024 - 05:50 WIB

Pokja PWI Walikota Jakpus Jalin Sinergi dengan Sudin PPKUKM Jakarta Pusat

Jumat, 11 Oktober 2024 - 05:47 WIB

InJourney Aviation Services Raih Penghargaan di Indonesia Logistics Award (ILA) 2024

Rabu, 9 Oktober 2024 - 09:39 WIB

1500 Perusahaan Terlibat Dalam Pameran ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024

Rabu, 9 Oktober 2024 - 00:51 WIB

ArtChipelaGong: Pergelaran Tarian Nusantara dari Komunitas Perempuan Menari Siap Catatkan Rekor MURI!

Senin, 7 Oktober 2024 - 13:01 WIB

Marsekal Muda TNI Budhi Achmadi, Salah Satu Pembaca Sapta Marga HUT ke-79 TNI

Berita Terbaru

Jaksa dari alumni Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan Tahun 2002, saat menggelar acara reuni akbar yang ke-22 yang diselenggarakan 11 hingga 13 Oktober 2024 di Badiklat Kejaksaan RI, Jl. RM. Harsono, Ragunan pasar Minggu Jakarta Selatan.

Jakarta

Ratusan Jaksa Angkatan Tahun 2002 Gelar Reuni Akbar Ke-22

Senin, 14 Okt 2024 - 08:40 WIB

Komunitas Rumpies saat merayakan hari ulang tahun yangbertempat dii Golden Sense, Mangga Dua Square, Jakarta Utara. Acara yang diadakan pada Minggu (13/10) malam. Ft Yoga.

Jakarta

Ulang Tahun Ketua Rumpies Membawa Bahagia

Senin, 14 Okt 2024 - 00:46 WIB