BANDUNGPUBER. COM – Kota Bandung tengah bersiap untuk naik kelas menuju World Class City. Tak serta merta tanpa persiapan, Kota Bandung sudah menyiapkan beragam program untuk menunjang kenaikan kelas ini.
Berikut program-program unggulan Kota Bandung untuk menuju World Class City.
1. Infrastruktur Digital IT
Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyiapkan infrastruktur mumpuni guna pengembangan startup digital. Hal ini tercermin dari nihilnya blank spot (untuk akses internet) di Kota Bandung.
Kepala Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Kota Bandung, Mahyudin menyampaikan, digitalisasi perlu didukung dengan infrastruktur IT yang tepat. Terlebih, 80 persen warga Kota Bandung termasuk pengguna internet aktif.
“Kota Bandung juga menghadapi 5G, sebagai percontohan beberapa daerah di Indonesia. Dengan jaringan ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga pertumbuhan data semakin cepat luas dan mudah,” ujarnya.
Saat ini Pemkot Bandung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sudah menyebarkan internet gratis di 500 RW.
Layanan ini dipasang di sejumlah balai RW, masjid besar kecamatan serta di 30 taman yang tersebar di Kota Bandung.
2. Bandung Command Center (BCC)
Salah satu program ‘kojo’ lainnya yang dimiliki Pemkot Bandung adalah Bandung Command Center (BCC). Bahkan, sejumlah negara pun telah menjalin kolaborasi dengan Kota Bandung melalui program ini.
Salah satunya Pemkot Petaling Jaya (PJ) Malaysia sangat terinsipirasi dengan BCC milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Bahkan, mereka bisa menjadi kota pertama di Malaysia yang memiliki command center untuk pengembangan smart city.
BCC tak hanya berbicara mengenai pemantauan keamanan Kota Bandung. Namun, juga seluruh layanan terintegrasi dalam server BCC.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, saat ini Pemkot Bandung tengah berupaya menciptakan aplikasi untuk mengurangi interaksi pelayanan masyarakat di masa pandemi. Aplikasi ini terintegrasi dengan BCC.
Berlandaskan inovasi ini, Pemkot Bandung masuk dalam Top 50 Smart City Government Rankings yang dirilis oleh Eden Strategy Institute pada Maret tahun silam.
“Kota Bandung menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masuk 50 besar. Kita berada di peringkat 28, diapit oleh Kota Oslo Swedia (peringkat 27) dan Kota Hangzhou Cina (peringkat 29),” jelasnya.
3. Bandung Bebas Kabel
Sebagai smart city, Kota Bandung juga melakukan pembenahan dalam nilai estetika. Salah satunya dengan sistem penanaman kabel di bawah tanah (ducting kabel). Sebanyak 13 ruas jalan menjadi target ducting.
Kepala Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Kota Bandung, Mahyudin mengatakan, penurunan kabel udara di salah satu ruas jalan, yakni sepanjang Jalan Dago merupakan proyek sampel yang dikerjakan Diskominfo kurang dari satu tahun.
Pemkot Bandung terus berupaya agar ruas jalan-jalan utama bisa segera bebas dari kabel menjuntai di tahun 2023.
4. Jaringan 5G
Pemkot Bandung memasang jaringan internet nirkabel atau wifi di 40 taman yang tersebar di berbagai titik untuk memberi ruang kerja bagi masyarakat, sehingga meningkatkan produktivitas demi terciptanya pemulihan ekonomi.
Mahyudin mengatakan, jaringan 5G membutuhkan fasilitas yang layak bagi masyarakat. Sehingga saat ini pemerintah terus berupaya menggandeng pihak swasta untuk berkolaborasi.
“Jaringan 5G membutuhkan fasilitas. Tower itu bukan yang besar. Sekarang teknologi tower itu seperti antena kecil. Maka hitungan kita butuh 4.000-5.000 tower, sementara yang besar ada 1.500, ” kata Mahyudin.
Dia berharap, fasilitas wifi gratis di Kota Bandung terus dapat dimanfaatkan masyarakat sehingga mendorong agar pihak swasta lainnya ikut serta berkolaborasi untuk mengikuti hal serupa.
Menurutnya, Diskominfo Kota Bandung menargetkan 50 taman di Kota Bandung bisa terfasilitasi oleh WiFi gratis. Sehingga akses jaringan internet untuk digunakan masyarakat bisa semakin merata.
5. Pengembangan Metaverse Kota Bandung
Diskominfo Kota Bandung bersama Badan Usaha Milik Yayasan (BUMY) Kampus STMIK AMIK BANDUNG (SAB) bekerjasama dalam penelitian dan pembangunan prototipe Metaverse Kota Bandung.
Sekretaris Diskominfo Kota Bandung, Darto AP menyampaikan, dengan adanya metaverse memungkinkan masyarakat untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau melihat karya seni dan mencoba pakaian digital untuk dibeli.
“Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat tentu tidak ingin ketinggalan dengan tren teknologi yang terus berkembang dengan cepat,” ujar Darto.
Selain itu, kehadiran internet generasi 3 (3D) merupakan salah satu hal yang penting untuk menyongsong Metaverse. Begitupun jaringan 5G menjadi kunci dalam era Metaverse.
“Dengan demikian kami berharap pelayanan kepada Warga Kota Bandung bisa semakin meningkat melalui bantuan teknologi,” ujarnya.