BandungPunyaBerita. Com, Kota Bandung – Gelaran berskala internasional akan hadi di Kota Bandung, Asia Afrika Festival 2024. Tak hanya menikmati pertunjukan Asia Afrika Festivall saja, Wargi Bandung bisa mengenal sejarah yang ada di Jalan Asia Afrika.
Festival besar akan Kembali hadir di Kota Bandung, Asia Africa Festival 2024. Gelaran berskala internasional ini untuk mengenang sejarah penting peristiwa Konferensi Asia Afrika (KAA) pada Tahun 1955 di Kota Bandung.
Festival tahunan ini akan diselenggarakan selama dua hari yaitu pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 6-7 Juli 2024.
Sebelumnya Asia Afrika Festival 2023 digelar hanya satu hari.
Hari pertama akan diselenggarakan gelaran parade budaya sepanjang Jalan Asia Afrika. Lalu ada stage of art dan Asia Afrika corner. dan puncaknya pada Hari Minggu tanggal 7 Juli 2024 yang akan diisi oleh pertunjukan dari penampilan komunitas lokal, penampilan seni, dan rangkaian lainnya menjelang penutupan Festival Asia Afrika.
tak hanya menikmati pertunukan Asia Afrika Festivall saja, sekaligus bisa mengenal sejarah yang ada di Jalan Asia Afrika, seperti:
TUGU 0 KM KOTA BANDUNG
Tugu 0 KM Kota Bandung yang berada di Jalan Asia Afrika tapatnya berada di depan Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar.
Titik 0 KM berkaitan erat dengan proses pemindahan ibu kota Kabupaten Bandung dari Krapyak (saat ini Dayeuhkolot) ke Cikapundung. Tugu titik 0KM ini tidak terlepas dari sejarah berdirinya Kota Bandung yang ditetapkan pada 25 September 1810.
SAVOY HOMANN
Savoy Homann merupakan hotel pertama Di Kota Bandung. Hotel ini dibangun dan dimiliki oleh A. Homann yang merupakan seorang warga negara Jerman. Hotel yang dikenal dengan arsitektur gaya art-deco dan nuansa warna abu-putih nya tersebut telah hidup sejak 1871.
Hotel ini juga menjadi saksi bisu perhelatan peristiwa Konferensi Asia Afrika Tahun 1955. Savoy Homann resmi dijadikan tempat menginap para delegasi negara Konferensi Asia Afrika. Beberapa pemimpin negara seperti Presiden RI Sukarno, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, hingga Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok Zhou Enlai bermalam di tempat ini.
GEDUNG DE VRIES BANDUNG
Gedung De Vries ini terletak di Jalan Asia Afrika, di seberang Gedung Merdeka dan Museum Konperensi Asia Afrika. Dahulu gedung ini merupakan toko serbaada (tosrba) milik seorang Belanda, yang bernama Andreas de Vries, yang datang ke Bandung pada 1899
Toko serbaada kepunyaan Tuan de Vries ini menyediakan berbagai barang kebutuhan, seperti makanan, kain, sepatu, dan obat-obatan. Beberapa di antaranya ditulis pada kusen, seperti sigaren (cerutu), kunst boek en apierhandel (toko kesenian, buku, dan kertas). landbouwbenodigdheden (keperluan pertanian), venduhouders (balai lelang), porcelein glass (barang pecah belah), meubelen (mebel).
Editor: Beny