Anggota DPRD Fraksi PKS Hj. Sari Sundari. S.Sos. M.M saat melaksanakan kegiatan Reses III bersama Para Guru IGRA dan Guru PAUD di Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung.
BandungPuber. Com — Anggota DPRD Fraksi PKS Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan Jabar II (Kabupaten Bandung) Hj. Sari Sundari, S.Sos. M.M melaksanakan kegiatan Reses III Tahun Sidang 2021-2022. Di Perumahan Cidura Regency Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.Selasa (5/7/2020).
Pada pelaksanaan Reses III nya Hj. Sari berkesempatan bertemu dengan para guru, Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) guna menyerap aspirasi para guru IGRA yang berada di Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung.
Menurut Hj. Sari bahwa Guru IGRA serta Guru PAUD memiliki peran penting karena mereka mendidik murid-murid saat masa kecil dan merupakan masa yang sangat penting dan strategis dalam proses pembelajaran pendidikan karakter dan ahlak itu sudah dimulai sejak usia dini. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh anak-anak pada masanya itu akan melekat kuat dan menjadi karakter dirinya pada saat dia tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa,” kata Hj. Sari
Hj. sari pun menambahkan, para guru IGRA atau PAUD mendidik kebiasaan itu dari kecil dan tidak hanya pendidikan itu- itu saja dari sekolah, tapi dari pola pengasuhan lembaga-lembaga pendidikan yang non formal bagaimana peran serta orang tua juga harus turut berpartisipasi, jadi apa yang diajarkan di sekolah implementasikan itu ada di rumah, makanya orang tua juga harus saling koloborasi dengan pihak sekolah, tentu tidak bisa dipungkiri bahwa baik buruknya mutu pendidikan sangatlah bergantung pada peran guru dalam mentransfer ilmu kepada peserta didik. Kemampuan dan kualitas guru dalam proses pembelajaran dapat berpengaruh besar terhadap pencapaian mutu pendidikan, sehingga dapat dikatakan cermin mutu pendidikan kita terdapat pada kualitas sosok seorang guru, apalagi di usia dini, dimana anak lebih sering menyerap ilmu dengan apa yang dilihat, apa saja, bahkan gaya guru mengajarpun si anak suka menirukannya. Ini penting untuk menanamkan dasar dasar pendidikan bagi anak, sebagai pondasi awal seorang anak dalam mendapatkan pendidikan, tambahnya.
Saat sesi tanya jawab Hj. Sari pun mempersilahkan kepada para guru yang hadir untuk menyampaikan masukan serta pertanyaan dan salah seorang dari perwakilan guru IGRA menyampaikan pertanyaan terkait Beasiswa bagi para Guru IGRA serta Guru PAUD untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi menurutnya untuk mengikuti pendidikan dengan biaya sendiri mereka merasa berat, karna honor yang diterima para Guru IGRA serta Guru PAUD sangatlah minim sekali, ujarnya.
Menurut Hj. Sari, bahwa di Pemprov Jabar ada Program “Jabar Future Leaders Scholarship”Merupakan program bantuan biaya pendidikan tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan untuk masyarakat Jawa Barat yang sedang menempuh pendidikan jenjang D3, D4, S1, S2, atau S3 yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Program ini diperuntukan bagi masyarakat yang berkedudukan di Jawa Barat dan berkuliah di Perguruan Tinggi yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemberian beasiswa ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda Jawa Barat sebagai calon pemimpin di masa depan yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan. Setiap mahasiswa nantinya akan menerima manfaat berupa bantuan biaya pendidikan serta program pendampingan di setiap tahunnya tegas Hj. Sari
Para guru IGRA serta guru PAUD pun banyak yang mengeluhkan tentang minimnya honor yang diperoleh serta minimnya perhatian dari Pemprov Jabar serta Pemda Kabupaten Bandung.
Menurut HJ. Sari keberadan PAUD sama IGRA memang beda PAUD menginduk ke Disdik sedangkan IGRA menginduk ke Depag , keluhan-keluhan dari IGRA yaitu ketika mereka telah memasukan program-program mereka di Musrembang Desa tapi ternyata data bantuan-bantuan tidak pernah teralokasi, karena tidak adanya komunikasi antara pihak Disdik dan Depagnya, kalau PAUD dapat bantuan , kalau IGRA tidak mendapat bantuan. Mereka menanyakan juga bagaimana komunikasinya menurut mereka ada kesenjangan antara Guru IGRA dan Guru PAUD, jelas ini ada perbedaan karena IGRA menginduk ke Depag sedangkan PAUD ke Disdik seharusnya tidak ada kesenjangan karena mereka sama-sama mendidik anak usia dini hanya beda induk kata Hj. Sari
Menurutnya lagi “Sebagai wakil rakyat yang duduk di Komisi V DPRD Jabar tentu kami akan mengkomunikasikan dengan Dewan dan Dinas terkait di Kabupaten Bandung” untuk lebih memperhatikan, agar tidak ada kesenjangan antara guru IGRA dan guru PAUD, tahun ini guru-guru PAUD mendapat bantuan laptop sedangkan Guru IGRA tidak mendapat bantuan, memang itu tidak bisa menerima bantuan karena induknya juga sudah berbeda, nanti bagaimana dicarikan formasinya agar apa yang menjadi kebijakan Disdik untuk guru, dengan kata lain agar setiap membuat kebijakan itu tidak terlalu jomplang dengan Guru IGRA agar para guru bisa merasakan hasilnya, pungkasnya.
Editor: Beny
Menyukai ini:
Suka Memuat...