Kapal Induk Otonom: Jawaban atas Tantangan Geografis dan Strategis Indonesia

- Penulis Berita

Minggu, 23 Maret 2025 - 15:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKAL SC)DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.H., M.Mar.

Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKAL SC)DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.H., M.Mar.

BandungPunyaBerita. Com, Jakarta, 23 Maret 2025 , Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan unik dalam menjaga keamanan maritimnya. Dengan luas wilayah yurisdiksi nasional ± 7,81 juta km², memiliki 17.504 pulau dan garis pantai sepanjang ± 99.000 km, kebutuhan akan strategi pertahanan yang efektif menjadi sangat mendesak.

Dalam konteks ini, DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.H., M.Mar., Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKAL SC), menekankan pentingnya pengembangan kapal induk otonom sebagai solusi modern untuk menjaga keamanan laut Nusantara.

Kebutuhan Strategis dan Tantangan Geografis
Captain Hakeng menyoroti kebutuhan strategis Indonesia untuk memperkuat pertahanan maritimnya. “Dalam dinamika geopolitik saat ini, keberadaan kapal induk sering dianggap sebagai simbol kekuatan dan penggentar bagi negara lain,” ujarnya.

Namun, ia juga menekankan bahwa karakteristik perairan Indonesia yang unik, dengan kedalaman terbatas dan alur pelayaran yang sempit, menjadi tantangan tersendiri bagi pengoperasian kapal induk konvensional.

Ancaman Militer dan Kebutuhan akan Kapal Induk yang Tepat
Captain Hakeng juga menyoroti ancaman militer yang dihadapi Indonesia, termasuk potensi konflik wilayah dengan negara tetangga dan ancaman di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). “Dalam konteks seperti itulah Indonesia memerlukan kapal induk helikopter, bukan kapal induk pesawat tempur seperti milik AS, Inggris, Perancis, ataupun China,” jelasnya. Ia juga mencontohkan konsep kapal induk drone yang dikembangkan oleh Iran sebagai alternatif yang lebih efektif.

“Indonesia memiliki luas wilayah yurisdiksi nasional sekitar 7,81 juta km² dan garis pantai sepanjang ± 99.000 km. Dengan wilayah laut yang sangat luas, sekitar 5,8 juta km², kita membutuhkan strategi pertahanan yang kuat. Namun, kita juga harus mempertimbangkan kondisi geografis kita yang unik. Banyak wilayah perairan Indonesia yang memiliki kedalaman terbatas, alur pelayaran yang sempit, serta terumbu karang yang dapat menjadi hambatan bagi kapal perang berukuran besar dalam melakukan menuver,” ujar Captain Hakeng.

“Sebagai contoh, kapal induk sekelas USS Gerald Ford milik AS memiliki harga lebih dari Rp 210 triliun, sedangkan kapal induk helikopter yang lebih sesuai untuk Indonesia memiliki harga sekitar Rp 15,9 triliun. Selain itu, biaya operasional kapal induk konvensional juga sangat tinggi, bisa mencapai lebih dari 5 miliar rupiah per hari untuk bahan bakar saja. Oleh karena itu, kita perlu mencari solusi yang lebih efisien dan efektif,” tambahnya.

Kapal Induk Otonom dan Berbasis Drone
Sebagai solusi, Captain Hakeng mengusulkan pengembangan kapal induk yang lebih kecil dan fleksibel, dengan tonase sekitar 20.000 hingga 30.000 ton, serta mengadopsi teknologi kapal induk otonom dan berbasis drone. “Dengan konsep ini, kapal induk tidak perlu bergantung pada pesawat tempur berawak yang membutuhkan landasan pacu besar, melainkan dapat mengerahkan armada drone udara dan laut yang lebih fleksibel,” jelasnya.

Aspek Ekonomi dan Industri Dalam Negeri
Captain Hakeng juga menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek ekonomi dan industri dalam negeri dalam pembangunan kapal induk. “Dengan mengadopsi kapal induk yang lebih kecil dan berbasis drone, Indonesia dapat menghemat anggaran pertahanan dan mengalokasikan sumber daya untuk penguatan sektor pertahanan lainnya,” ujarnya. Ia juga mendorong kerja sama dengan perusahaan galangan kapal lokal dan industri pertahanan dalam negeri untuk mendorong kemandirian.

Captain Hakeng menekankan bahwa Indonesia membutuhkan kapal induk sebagai alat strategis dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritimnya. “Namun, pembangunan kapal induk tidak boleh hanya mengikuti tren global tanpa mempertimbangkan kondisi geografis dan kebutuhan operasional nasional,” tegasnya. Ia merekomendasikan pengembangan kapal induk yang lebih kecil, fleksibel, dan mampu beroperasi di perairan dangkal dan sempit, serta mengadopsi konsep kapal induk drone sebagai solusi modern dan efisien.

 

Editor: Beny

Berita Terkait

Stop Tawuran, Jangan Sampai Lebaran Dipenjara
Cak Ofi Rayakan Milad BKN dengan Santunan, THR, dan Aksi Berbagi di Jalanan
Susunan Kepengurusan DPP Partai Demokrat Periode 2025 – 2030 Resmi Diumumkan Ketua Umum Partai Demokrat AHY
Ketua Umum Forum Pemred SMSI Menyesalkan Pernyataan Hasan Nasbi, Beri Saran agar Lebih Bijak
Polisi Harus Pensiun Dini Jika Duduki Jabatan Sipil, Tapi Aturan Ini Diabaikan?
HUT ke-63, Kopaska Koarmada I Gelar Ziarah dan Berbagi Takjil di TMPN Kalibata
Kejaksaan Negeri Jakarta Timur Lantik Pejabat Baru: Adri Eddyanto Pontoh dan Satya Wirawan Resmi Menjabat
Siloam Hospitals Perluas Program SELANGKAH, 32.000 Perempuan Telah Terskrining

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 04:22 WIB

Pemkot Bandung Jalin Kerjasama dengan Cina Sebagai Upaya Memaanfaatkan Peluang Pengembangan Teknologi Pengolahan Sampah

Senin, 24 Maret 2025 - 06:08 WIB

Muhammad Farhan Sebut Sepak Bola Merupakan Magnet yang Begitu Kencang di Masyarakat Kota Bandung

Sabtu, 22 Maret 2025 - 09:32 WIB

Urban Adventure Menawarkan Pengalaman Wisata Unik, Wali Kota Bandung Pastikan Fasiltas Pendukung Terpenuhi

Sabtu, 22 Maret 2025 - 02:59 WIB

Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran Pemkot Bandung Siapkan POS PAM Dibeberapa Titik Rawan

Jumat, 21 Maret 2025 - 12:40 WIB

Tegas ! ASN Dilarang Mudik Menggunakan Kendaraan Dinas, Wali Kota Bandung Sebut Fasilitas Negara Harus Sesuai Peruntukannya

Jumat, 21 Maret 2025 - 05:49 WIB

Jelang Porprov 2026, Wali Kota Bandung Sebut Keberhasilan Atlet Harus Didukung Sistem Pembinaan yang Kuat dan Konsisten

Kamis, 20 Maret 2025 - 14:42 WIB

Ratusan Armada Bus Siap Angkut Para Pemudik, Dishub Kota Bandung Menggelar Ramcheck Kendaraan

Kamis, 20 Maret 2025 - 06:25 WIB

Jelang Libur Lebaran Menteri Pariwisata Widiyanti Dorong Promosi Wisata Kota Bandung Agar Lebih Luas

Berita Terbaru

Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainah.

Jakarta

Stop Tawuran, Jangan Sampai Lebaran Dipenjara

Selasa, 25 Mar 2025 - 08:41 WIB

Agenda tahunan  Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIK-P) Cabang Bandung Utara, saat membagikan Takjil kepada masyarakat.

Bandung

Perhutani Bagikan Takjil Gratis Kepada Masyarakat di Bandung

Selasa, 25 Mar 2025 - 06:40 WIB