BANDUNGPUBER. COM, Kota Bandung – Karena kemarau dan dampak El Nino akibatnya pasokan air ke Perumda Tirtawening Kota bandung berkurang, yang semula 1.500 liter per detik kini hanya 500 liter per detiknya.
Direktur Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung Sonni Salimi mengatakan, berkurangnya pasokan air baku dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca Pangalengan Kabupaten Bandung surut akibat kemarau dan dampak El Nino.
Dirinya meminta kepada para pelanggan pengguna air bersih untuk maklum jika pasokan air terganggu dalam sebulan terakhir ini.
“Berkurangnya pasokan air dari dua situ di Pangalengan, Kabupaten Bandung sudah pasti aliran air ke 171 ribu pelanggan terganggu apalagi pelanggan bagian timur dan selatan sangat terganggu,” kata Sonni saat mengunjungi Situ Cipanunjang, pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Sonny pun berharap hujan segera turun karena jika tak hujan setiap hari, volume air Situ Cipanunjang menurun 37 cm per hari sedangkan air di Situ Cileunca turun 2,5 cm.
“Kami berusaha untuk menambah produksi air dari Sungai Cikapundung tapi sangat terbatas karena kemarau, sebulan terakhir ini pasokan air tinggal 30 persen,,” ujarnya.
Sonny minta kepada warga agar hemat air dan bijak menggunakan hanya untuk yang urgen saja minum dan masak.
Sonny menambahkan dalam sebulan terakhir banyak komplen air tidak ngalir khususnya daerah Antapani, Arcamanik, Buah Batu, Riung Bandung, dan wilayah selatan serta timur.
Untuk melayani pelanggan kami siapkan air tangki namun harus berkelompok minimal 10 sampai 20 pelanggan. “Kami siapkan 24 unit tangki untuk pelanggan yang airnya tidak mengalir,” tambahnya
Menurut Sonny bagian timur dan selatan tak bisa mendapat air lewati pipa karena produksi air kini hanya 500 liter per detik sedangkan saat normal 1.500 per detik berarti kehilangan 1.000 liter per detik artinya 100 ribu pelanggan terganggu.
Sonny mengaku dirinya sedih, kecewa dan menyesal berkurangnya pasokan air sampai 70 persen . “Kondisi ini harus diketahui warga dan memahami sehingga warga bisa bijak menggunakan air,” pungkasnya.
Editor: Beny