BandungPuber. Com — Gunung Puntang, merupakan satu dari tiga gunung yang masuk dalam rangkaian pegunungan Malabar. Berada di Banjaran, Bandung Selatan, Jawa Barat. Puncaknya, yakni puncak Mega, memiliki ketinggian 2223 mdpl. Saat ini, gunung Puntang dikenal sebagai gunung yang menyimpan banyak sejarah di dalamnya, termasuk sejarah pelarian Prabu Siliwangi atau sejarah kemegahan bangsa Belanda. Sangat menarik!.
Asal-Muasal Curug Siliwangi di Gunung Puntang
Mengenai penjelasan tentang sejarah Curug Siliwangi yang berada di gunung Puntang, ada dua versi yang beredar di kalangan masyarakat. Versi satu menceritakan bahwa dahulu, saat masih kecil, Prabu Siliwangi pernah kencing di atas sebuah tebing, setelah kencing, muncullah sumber air yang besar dan membentuk sebuah air terjun yang kini dinamai dengan nama dengan nama Prabu Siliwangi, yaitu Curug Siliwangi.
Versi lainnya mengisahkan bahwa dahulu ketika dalam pelarian dari Prabu Kian Santang, Prabu Siliwangi sempat beristirahat di gunung Puntang. Di sana, ia menemukan air minum dari sebuah air terjun yang hingga saat ini air terjun tersebut dinamai Curug Siliwangi.
Misteri Keberadaan Curug Siliwangi
Hingga saat ini, banyak masyarakat sekitar yang percaya bahwa Curug Siliwangi merupakan tempat keramat. Pada waktu-waktu tertentu, Curug Siliwangi akan ramai dikunjungi para penziarah, ada yang meminum airnya, mengusap wajah, bahkan ada yang berdiam diri beberapa hari hingga keinginannya bisa tercapai.
Bagi sebagian orang, yang nekad bermalam di sana, akan ditemui oleh Prabu Siliwangi dengan perwujudan harimau yang bisa berbicara. Harimau tersebut akan memberikan nasehat dan beberapa amalan yang harus dikerjakan.
Bumi Perkemahan Gunung Puntang Merupakan Bekas Perumahan Elit Para Petinggi Belanda di Masa Lampau
Saat bertandang ke Buper (bumi perkemahan) gunung Puntang, maka kamu akan melihat puing-puing bangunan yang telah ditutupi lumut. Merasa penasaran, saya bertanya kepada pedagang di sana tentang prihal puing-puing tersebut.
Menurut pedagang. Dahulu, buper gunung Puntang merupakan perumahan para petinggi Bangsa Belanda yang menduduki Indonesia, yang pada akhirnya dibantai oleh pasukan Nippon, Jepang. Hingga tidak terlalu heran bila banyak pendaki yang mengaku bertemu dengan orang-orang berkulit putih nan tubuh tinggi, khas perawakan bangsa Belanda.
Kejayaan Radio Malabar di Gunung Puntang
Pada tahun 1917, Hindia Belanda membangun pemancar radio bernama radio Malabar untuk tujuan membuat sarana komunikasi antara Indonesia dengan Belanda. Pembangunan sendiri dipimpin oleh Dr. Cornelius Johannes de Groot, seorang teknisi berkebangsaan Netherland.
Pada tanggal 5 Mei 1923, setelah diresmikan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda saat itu yaitu Dirk Fock, radio Malabar membuka jasa komunikasi yang diperuntukan bagi warga Belanda yang bermukim di Indonesia. Maka muncullah ungkapan yang terkenal kala itu: ‘Hallo Bandung’.
Betapa hebatnya radio Malabar ini. Bayangkan, dengan keterbatasan teknologi di masa itu, mereka berhasil membangun sebuah alat komunikasi yang terhubung ke Belanda, berjarak 12 ribu kilo meter dan menjadi alat komunikasi pertama di dunia yang mampu menghubungkan antar benua. Kala itu, banyak orang-orang yang menyebutnya sebagai ‘pemancar ark terkuat yang pernah ada di dunia’.
Misteri Kolam Cinta di Gunung Puntang
Di salah satu sudut gunung Puntang, kita dapat menemukan sebuah kolam dengan bentuk unik menyerupai hati, masyarakat menyebutnya dengan nama Kolam Cinta, sebuah kolam indah nan cantik. Konon, dahulu, kolam ini digunakan para noni Belanda untuk berenang.
Menurut teman saya yang memiliki pandangan lebih tajam (semacam indigo), dia melihat bahwa kolam itu penuh dengan darah dan banyak sekali kepala yang terpisah dari tubuhnya. Sangat mengerikan.
Menurut mitos masyarakat sekitar, bahwa ada kepercayaan yang mengatakan apabila hubungan asmaramu ingin langgeng, maka ajaklah pasanganmu untuk datang ke Kolam Cinta.
Misteri Goa Belanda di Gunung Puntang
Selain dapat menemukan puing-puing reruntuhan dan kolam Cinta, di gunung Puntang pun kita dapat melihat sebuah goa Belanda. Dahulu, goa itu difungsikan untuk menyimpan peralatan radio Malabar. Banyak sekali kisah mistis yang berhubungan dengan goa ini, mulai dari penampakan tentara Belanda atau penampakan hantu pribumi yang kurus dan kering meminta pertolongan.