BandunPunyaBerita. Com, Kab. Subang – Turunan Sariatier Subang kembali jadi sorotan pasca Kecelakaan Bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, pada Sabtu (13/5/2024) malam. Sebanyak 11 orang tewas usai bus terguling di turunan Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu.
Sopir bus pariwisata, Sadira, mengatakan, saat itu busnya tiba-tiba mengalami rem blong sesaat setelah memasuki turunan perempatan Sariater. “Tiba-tiba saya tekan rem, perseneling saya masukin enggak masuk-masuk. Ternyata anginnya tiba tiba habis,” ujar Sadira.
Lantaran panik Sadira lalu memutuskan banting setir. Hal ini untuk menghindari korban yang lebih banyak. “Mau saya terusin (melaju) takut tambah banyak korban, karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya,” katanya.
Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal sebelumnya mengatakan, kecelakaan naas tersebut terjadi pada pukul 18.45 WIB. Kecelakaan bermula ketika Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG tengah mengarah dari Bandung menuju Subang.
Jalur Ciater-Subang jika datang dari arah Bandung memang memiliki banyak turunan. Maka itu, selain keahlian sopir, kondisi bus juga harus benar-benar layak, khususnya rem. Bahkan kendaraan sepeda motor pun jika tidak dalam kondisi prima bisa mengalami rem blong dadakan.
Sebenarnya jalur Subang-Ciater jalannya cukup bagus dan lebar. Hanya, terkadang banyak sopir yang keenakan mengandalkan rem sepanjang perjalanan.
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini.
“Tim investigasi KNKT berangkat menuju lokasi kejadian pagi tadi. Sampai saat ini belum ada yang bisa kami sampaikan,” kata Kasubbag Datin dan Humas Sekretariat KNKT, Anggo Anurogo kepada wartawan, Minggu (12/5/2024).
Pihaknya juga akan menyampaikan informasi terbaru terkait kecelakaan ini. “Bila ada update atau rilis terbaru terkait kejadian tersebut akan segera saya share,” jelasnya.
Peristiwa itu melibatkan lima kendaraan, mulai bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza D-1455-VCD, serta 3 motor.
Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam insiden ini.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengungkap saat itu bus sedang melaju dari arah selatan menuju utara. Setiba di lokasi dengan medan jalan menurun, bus tersebut dilaporkan oleng ke kanan.
“Saat melaju pada jalan yang menurun, oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza dari arah berlawanan. Kemudian, terguling miring ke kiri, posisi ban kiri di atas dan terselusur sehingga menabrak tiga kendaraan jenis R2 yang terparkir di bahu jalan,” kata Jules Abraham, Minggu (12/5/2024).
Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi mengungkapkan pihaknya saat ini sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan kecelakaan bus terguling yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia.
“Hari ini (12/5/2024), kita melaksanakan kegiatan penandaan di tempat kejadian perkara untuk memberikan tanda-tanda yang terjadi atau barang bukti-barang bukti yang kita temukan di tempat kejadian perkara,” kata Edwin.
Editor: Beny