Memelihara Janggot Disamping Sunnah ternyata Dapat Mencegah Berbagai Penyakit

- Penulis Berita

Senin, 20 Juni 2022 - 00:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selain untuk menjaga kesehatan kulit, kumis dan jenggot ternyata juga memungkinkan untuk mencegah dari serangan asma. Ft, kaskus.

Selain untuk menjaga kesehatan kulit, kumis dan jenggot ternyata juga memungkinkan untuk mencegah dari serangan asma. Ft, kaskus.

BandungPuber. Com — Salah satu keutamaan dari memelihara jenggot adalah karena jenggot dan rambut adalah fitrah bagi kaum lelaki. Yang mana fitrah itu sendiri adalah kecenderungan alamiah yang menjadi bagian dari kehidupan.

Janggut atau jenggot adalah rambut wajah yang tumbuh pada daerah dagu, pipi, dan leher pria. Rambut di daerah di atas bibir kadang juga dikelompokkan sebagai “janggut” walaupun secara spesifik lebih sering disebut kumis.

Kumis dan jenggot tidak mungkin dihilangkan secara permanen karena pria secara alami memiliki hormon testosteron yang mendorong tumbuhnya rambut-rambut halus di permukaan kulit. Meskipun Anda rutin bercukur atau bahkan melakukan waxing, rambut-rambut halus akan tetap tumbuh lagi.

Jenggot secara tidak langsung akan berperan sebagai lapisan antibakteri yang mampu mencegah penyakit dan inflamasi di kulit. Rambut pada janggut memiliki folikel yang dapat menghasilkan minyak. Minyak ini berperan dalam mencegah kerusakan kulit dan melembabkan kulit yang kering.

Folikel rambut yang sering kita sebut sebagai bulu janggut menghasilkan minyak yang dapat mencegah kerusakan pada kulit seperti contohnya kulit terkelupas. Menumbuhkan janggut juga memiliki efek ganda yakni menjaga kulit Anda tetap terlihat sehat, terlepas dari cuaca suhu udara di sekitaran.

Selain untuk menjaga kesehatan kulit, kumis dan jenggot ternyata juga memungkinkan untuk mencegah dari serangan asma. Carol Walker, ahli kesehatan rambut dan pemilik Birmingham Trichology Centre mengatakan, bahwa kumis dan jenggot dapat menahan debu dan serbuk sari yang menjadi pemicu asma.

Memelihara Jenggot merupakan sunah Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar. Artinya: “Potonglah kumismu dan biarkan jenggotmu panjang,” (HR Muslim). Dalam hadits lain disebutkan: Artinya: “Berbedalah dengan orang musyrik, potong kumismu dan biarkan jenggotmu panjang,” (HR Muslim).

Syekh Abdul Aziz bin Shiddiq al-Ghumari, rahimahullah, seorang ulama terkemuka dari Maroko, memegang teguh pendapat ini, bahwa memanjangkan jenggot adalah wajib dan mencukurnya adalah haram.

Mazhab Malikiyyah dan Hanabilah mengharamkan mencukur jenggot, sementara Mazhab Hanafiyyah menghukumi makruh secara tahrim (mendekati haram), karenanya dianjurkan mencabutnya bukan mencukurnya.

Mencukur jenggot itu hukumnya makruh. Memelihara jenggot hukumnya sunnat, mendapat pahala bagi yang menjaganya, dengan tetap memperhatikan tampilan yang bagus, menjaganya sesuai dengan wajah dan tampilan seorang muslim.

Tiga mazhab besar yaitu Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah tegas-tegas mengharamkan seseorang yang memiliki jenggot untuk mencukurnya hingga habis plontos. Karena tindakan itu jelas-jelas bertentangan dengan hadits-hadits nabawi.

Salah satunya mengenai gambaran fisik nabi Muhammad SAW. “Berjenggot lebat. Jenggotnya tapi sangat rapi tidak semrawut.

Kita dibolehkan memendekan jenggot supaya terlihat lebih rapih. Misalnya, jenggot kita terlalu panjang dan lebat dan terlihat berantakan, maka kita dibolehkan untuk memendekannya supaya lebih enak dilihat.

Mazhab Hanafi dan Syafi’i mengungkapkan mencukur jenggot merupakan perbuatan makruh tahrim. Artinya: Telah mengkabarkan pada kami Umar bin Harun dari Usamah bin Zaid dari Amru bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, bahwasannya Nabi saw memangkas sebagian jenggotnya hingga panjangnya sama. (HR Tirmidzi)

Menggunakan pinset untuk mencabut jenggot dapat menyebabkan kulit di bawahnya iritasi, rambut tumbuh ke dalam kulit, serta infeksi. “Elektrolisis adalah salah satu cara yang paling baik untuk menyingkirkan rambut yang tumbuh pada wajah,” tutur KRH GUS RIPNO. Selain jenggot, mencabut bulu pada hidung juga berbahaya.

Pada pria, folikel rambut wajah merespons secara agresif terhadap hormon testosteron. Hormon tersebut akan merangsang pertumbuhan rambut dan menjadikannya lebih tebal. Oleh karena perbedaan hormonal ini lah, maka jenggot atau rambut wajah dapat membedakan dua jenis kelamin manusia.

Jenggot bukanlah bagian dari agama atau kesunahan, tetapi bagian dari budaya. Berjenggot atau tidak bukanlah standar keislaman. Silakan berjenggot, tapi jangan menganggap orang yang tidak berjenggot sebagai orang yang tidak mengikuti sunah Nabi.”*Ask

 

Editor: Beny

Berita Terkait

Kapolri Menetapkan Status Gugur dalam Tugas dan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta Kepada 3 Anggota Polisi Korban Penembakan
Pasar Murah dan Bagi-Bagi Takjil, Polres Sampang Wujudkan Kepedulian terhadap Masyarakat
Keluarga Pasien Berterima Kasih atas Pelayanan Ruang ICCU yang Sigap dan Profesional
Polres Sampang dan Tim Satgas Pangan Sidak Pasar
Direktur Media Kabarbangsa. Com, Mengucapkan Selamat Kepada Pasangan H. Slamet Junaedi dan R.K.H Abdul Qodir Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sampang 2025-2030
Apresiasi DPRD atas Kepemimpinan Walikota Mbak Ita: Warisan Kepemimpinan yang Mencerahkan Kota Semarang
Semarang, Kota Percontohan Ketahanan Iklim di Indonesia
Mbak Ita Dan Suami Berasal Dari Keluarga Muhammadiyah-Aisyiyah Tulen, Pesan Pamit “Selalu Bersama Mewujudkan Kota Semarang yang Harmonis dan Berkah”

Berita Terkait

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:08 WIB

Tim Penggerak PKK Pemkot Bandung 2025- 2030 Resmi Dilantik, Ini Pesan Wali Kota Bandung

Selasa, 18 Maret 2025 - 07:27 WIB

Usia Tak Menyurutkan untuk Belajar Al-Quran, Wakil Wali Kota Bandung Mengapresiasi Semangat Warga Pasirkaliki yang Masih Mau Belajar Al-Quran

Senin, 17 Maret 2025 - 15:18 WIB

Festival Edukasi Warga Bandung, Chef Juna Berbagi Resep Takjil Sehat Bersama Nutrijell

Senin, 17 Maret 2025 - 07:52 WIB

Banjir di Babakan Ciamis Akibatkan Beberapa Rumah Alami Kerusakan, Wali Kota Bandung Sebut Keselamatan Warga Menjadi Prioritas

Senin, 17 Maret 2025 - 05:42 WIB

Masyarakat Wajib Tahu Perda Nomor 10 Tahun 2024 yang Mengatur Tentang Ini

Senin, 17 Maret 2025 - 04:48 WIB

Bertemu Sahabat Lama, Wali Kota Bandung Hadiri Takjil On The Street di Masjid Lautze 2

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:13 WIB

Banjir Kembali Rendam Pemukiman Dibeberapa Kawasan, Wali Kota Bandung Terjun Langsung Kelokasi Terdampak Banjir

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:04 WIB

Antisipasi Bencana Banjir, Wali Kota Bandung Himbau Warga Waspada Bencana

Berita Terbaru

Ketua KKIP. Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M, saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Desa Tahun 2025, di Bidakara Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Jakarta

Rakornas Desa 2025 Resmi Dibuka Dudung Abdurrachman

Rabu, 19 Mar 2025 - 05:30 WIB