Bandung PunyaBerita.Com, Kota Bandung menjadi daerah dengan produksi sampah paling besar di Jabar. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, jumlah produksi sampah di Kota bandung mencapai 1.594,18 ton, dengan sampah makanan menjadi penyumbang terbesar.
Penambahan fasilitas pengolahan sampah di beberapa titik menjadi upaya yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung, salah satu inovasi yaitu tempat pengolah sampah Recycle, Reduce, Reuse (TPS3R) dengan mengembangkan proses pengolahan sampah dari Gibrik (alat pemisah sampah organik dan anorganik) hingga bisa menjadi keripik sampah atau Refuse Derived Fuel (RDF).
Sumber sampah terbanyak saat ini adalah kota Bandung, naik jadi 1.800 ton per hari. Untuk itu diperlukan pengolahan sampah yang baik selain setengahnya dibuang ke Sari Mukti dan sisanya harus diolah di hulu yaitu salah satunya dengan mesin Refuse Derived Fuel (RDF).
RDF merupakan hasil pengolahan sampah yang meliputi pengeringan untuk mengurangi kadar airnya menjadi kurang dari 25 persen. Kemudian dicacah menjadi ukuran 2-10 cm agar nilai kalor meningkat. Hasilnya adalah serbuk-serbuk atau potongan-potongan seragam yang siap digunakan sebagai bahan bakar.
Saat ini teknologi pengolahan sampah jadi RDF telah diujicobakan di beberapa Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Bandung.
Dengan demikian hadirnya msin RDF dapat mengurangi pembuangan sampah ke Sari Mukti akan berkurang. Sementara, masyarakat dihimbau untuk turut serta dalam menanggulangi masalah sampah dengan cara memilah.
Editor: Beny