Peristiwa Di Luar Nalar Tongkat Yang Berubah Menjadi Masjid

- Penulis Berita

Selasa, 14 Juni 2022 - 06:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga

BandungPuber. Com —  Kisah Tongkat Sunan Kalijaga yang Tumbuh Jadi Pohon Angsana,  Konon tongkat warna hitam milik Sunan Kalijaga berasal dari kayu Kalimasada. Pohon kayu Kalimasada ini berasal dari Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng.

Sunan Kalijaga meminta muridnya yang bernama Adipati Terung untuk membangun masjid. Sunan Kalijaga menandai lokasi dengan menancapkan tongkatnya untuk dibangun masjid.

Sunan Kalijaga memerintahkan untuk membangun masjid. Setelah itu memberikan tanda seperti tongkat untuk didirikan bangunan itu. Lalu sunan Kalijaga melanjutkan perjalanan ke Demak,

Masjid ini merupakan peninggalan dari Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam waktu itu. Dalam pengembaraan itu, ia beristirahat di dekat Sungai Tinalah yang berada di sebelah barat masjid.

Sebuah masjid di wilayah Semaken 1, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata menyimpan jejak sejarah Sunan Kalijaga.

Masjid itu diyakini sebagai masjid tertua di Kulon Progo. Berdasarkan cerita turun temurun, masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Sunan Kalijaga itu bahkan dibangun sebelum Masjid Demak.

Pohon Yang Diyakini Tongkat Sunan Kalijaga

Di sebelah pohon, ada belik. Itu pertimbangan dari Sunan Kalijaga, tetenger berupa tongkat dari Sunan Kalijaga saat ini masih ada. Namun, tongkat itu tumbuh subur menjadi pohon Angsana yang terlihat dari masjid.

Kisah lain tentang Sunan Kalijaga. dikisahkan kalau Sunan Kalijaga bertapa menjaga tongkat di pinggir kali hingga akhirnya diberi nama Kalijaga.

Sunan Bonang merupakan seorang Wali Songo penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Beliau terkenal dengan karomah dan kesaktian yang diberikan oleh Allah SWT. Salah satu instrumen kesaktian Sunan Bonang berasal dari tongkat kayu yang ia bawa.

Konon, dengan karomahnya, Sunan Bonang mengubah aliran Sungai Brantas sehingga menjadikan daerah yang enggan menerima dakwah Islam di sepanjang aliran sungai menjadi kekurangan air, bahkan sebagian yang lain mengalami banjir. Sunan Bonang dilahirkan pada 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim.

Sunan Bonang bernama Syekh Maulana Makdum Ibrahim. Putra Sunan Ampel dan Dewi Condrowati yang sering disebut Nyai Ageng Manila.

Konon sebagaimana dikisahkan dalam buku “Sunan Bonang Wali Keramat : Karomah, Kesaktian, dan Ajaran – Ajaran Hidup Sang Waliullah” karya Asti Musman, ada seorang pendeta brahmana asal India yang hendak menemui Sunan Bonang. Pendeta tersebut bermaksud hendak mengadu ilmu dan kesaktiannya.

Namun nahas sebelum mencapai Tuban dan menemui Sunan Bonang, kapal yang dinaikinya karam dan buku – bukunya raib terbawa arus ombak laut. Ia pun terdampar hingga akhirnya bertemu seorang pemuda yang diketahui Sunan Bonang, tapi ia sendiri tak tahu itu adalah Sunan Bonang.

Kepada pemuda itu, sang brahmana ini menyampaikan maksud kedatangannya ke Tuban. Namun ia akhirnya menolak mengadu kesaktian lantaran buku – bukunya hilang di telan ombak. Seketika mendengar ucapan brahmana tersebut, Sunan Bonang memukul – mukulkan tongkatnya ke tanah beberapa kali.

Sementara, lambat laun sumber air bekas pukulan Sunan Bonang tersebut kian membesar. Air tawar terus keluar dari tanah, hingga akhirnya berubah menjadi sebuah sumur.

Hingga sekarang air yang memancar dari kesaktian Sunan Bonang ini dikenal dengan nama Sumur Srumbung. Air sumur ini dipercaya peziarah memberi berkah. Tapi sayang sumur yang dulu keberadaannya di daratan di tepi pantai, saat ini berada di tengah lautan akibat ratusan tahun terkikis air laut.

Kisah Sunan Bonang dan Raden said, Sunan Bonang memerintahkan Raden Said supaya menjaga tongkatnya yang ditancapkan di pinggir kali (sungai). Dengan duduk bersila, Raden Said menunggui tongkat Sunan Bonang selama 40 hari 40 malam.

Ia adalah putra Adipati Tuban, Tumenggung Wilatikta yang juga disebut Aria Teja IV. Brandal Lokajaya prihatin melihat kemiskinan di sekitarnya dalam kekuasaan Majapahit, sehingga ia bertindak sebagai “maling budiman”, yakni merampok orang kaya dengan cara mencegatnya di dalam hutan.

Sunan bonang lalu menyuruh raden said untuk bertafakur ( merenungkan kekuasaan Allah ) sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tepi sungai , raden said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum sunan bonang datang .

Raden said lalu melaksanakan perintah tersebut. karena itu , ia menjadi tertidur dalam waktu lama. karna lamanya ia tertidur , tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya. tiga tahun menjaga tongkatnya yang ditancapkan di kesungai , kini raden said diganti namanya menjadi sunan kalijaga.

Bukit ini terletak di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Semarang.

Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. * Ask

Editor: Beny

Berita Terkait

Pasar Murah dan Bagi-Bagi Takjil, Polres Sampang Wujudkan Kepedulian terhadap Masyarakat
Keluarga Pasien Berterima Kasih atas Pelayanan Ruang ICCU yang Sigap dan Profesional
Polres Sampang dan Tim Satgas Pangan Sidak Pasar
Direktur Media Kabarbangsa. Com, Mengucapkan Selamat Kepada Pasangan H. Slamet Junaedi dan R.K.H Abdul Qodir Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sampang 2025-2030
Apresiasi DPRD atas Kepemimpinan Walikota Mbak Ita: Warisan Kepemimpinan yang Mencerahkan Kota Semarang
Semarang, Kota Percontohan Ketahanan Iklim di Indonesia
Mbak Ita Dan Suami Berasal Dari Keluarga Muhammadiyah-Aisyiyah Tulen, Pesan Pamit “Selalu Bersama Mewujudkan Kota Semarang yang Harmonis dan Berkah”
DPU Kota Semarang Tancap Gas! Perbaikan Jalan Berlangsung Cepat Demi Kenyamanan Warga”

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 09:00 WIB

“Peacemaker Justice Award” Penghargaan untuk Kepala Desa dan Lurah yang Berhasil Selesaikan Masalah Sengketa di Masyarakat Tanpa Lalui Jalur Hukum

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:31 WIB

Upaya Cegah Konflik Atas Tanah, Wakil Wali kota Bandung Minta Pejabat Pembuat Akta Tanah Jadi Garda Terdepan Soal Kepastian Hukum

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:03 WIB

Ada Mall Baru di Kota Bandung, “Tenth Avenue Mal” Tempat Wisata Belanja dengan Konsep Modern

Kamis, 13 Maret 2025 - 02:35 WIB

Ini Nomor Hotline Layanan Kota Bandung dari Pengaduan Pohon Tumbang Hingga Lampu Jalan Mati, Catat Nomornya

Rabu, 12 Maret 2025 - 08:56 WIB

Wakil Wali Kota Bandung Ingatkan Para Lurah dan Camat Bisa Mengupayakan Wilayahnya Bebas dari Sampah

Rabu, 12 Maret 2025 - 03:30 WIB

Bandung Sebagai Pusat Ekonomi Kreatif, Wakil Wali Kota Bandung Akan Buka UMKM Centre di Tiap Kecamatan

Rabu, 12 Maret 2025 - 03:08 WIB

Warga Terdampak Banjir di Kecamatan Rancasari dan Gedebage Peroleh Bantuan dari Pemkot Bandung

Selasa, 11 Maret 2025 - 08:35 WIB

Bazar Murah Ramadan 2025 dengan Harga Terjangkau Hadir di Alun-Alun Cicendo

Berita Terbaru