BandungPunyaBerita. Com, Cianjur – Salah satu tantangan yang dihadapi pesantren dalam era digital 4.0 adalah Pesantren selama ini dikenal dengan metode pengajaran yang bersifat tradisional dan mengedepankan pembelajaran melalui hubungan langsung antara guru dan santri, berikut Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. memaparkan tentang aspek kunci pengaruh teknologi terhadap pendidikan sebagai penguat karakter, pengaruh Digitakisasi dan peran guru serta pemimpin pesntren.
Menurutnya Pengaruh Teknologi Terhadap Pendidikan Era Teknologi 4.0 telah membawa dampak perubahan signifikan dalam cara kita belajar dan mengakses informasi, “Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam juga tidak luput dari dampak ini. Tantangan terbesar mungkin terletak pada bagaimana memadukan nilai -nilai keislaman tradisional dengan kemajuan teknologi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang” jelas H. Sofyan.
Yang selanjutnya adalah Penguatan Karakter dalam Konteks Digitalisasi Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, penguatan karakter menjadi semakin penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan. Pesantren dapat berperan sebagai pusat pembentukan karakter yang kuat, dengan fokus pada nilai-nilai Islam yang relevan dengan konteks modern. ujarnya.
“Peran Guru dan Pemimpin Pesantren Guru dan pemimpin pesantren memegang peran kunci dalam memperkuat karakter siswa di era Teknologi 4.0. Mereka perlu menjadi teladan dalam penggunaan teknologi yang bijak, sementara juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Islam dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari”,Ujarnya.
“Yang terakhir adalah Kolaborasi dan Kemitraan Kolaborasi antara pesantren, lembaga pendidikan lainnya, serta pemangku kepentingan lainnya seperti orang tua dan komunitas lokal, dapat memperkuat upaya penguatan karakter di era Teknologi 4.0. Dengan bekerja sama, mereka dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan karakter yang berkelanjutan”. Pungkas Guru Besar UPI tersebut menutup pembicaraannya.
Editor: Beny