PKL Tidak Lagi Berjualan Di Trotoar GOR Saparua.

- Penulis Berita

Senin, 6 Januari 2020 - 17:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


GOR Saparua merupakan salah satu tempat olahraga yang menjadi favorit warga Bandung. Tempat olah raga ini terlihat menjadi lebih rapi dan nyaman dibandingkan sebelumnya karena sudah tidak ada lagi para PKL yang berjualan di sekitar trotoar di kawasan tersebut. Para PKL ini disediakan tempat khusus untuk berjualan di dalam kawasan GOR Saparua, dan mereka menempati tempat baru ini mulai 1 Januari 2020.

Salah satu PKL, Arif Ogo mendukung adanya penataan PKL ini dan mengungkapkan bahwa ada perubahan yang dirasakan terkait penataan tersebut terutama dalam hal sarana dan prasarana.

“Kita sekarang sudah enak di sini, nggak perlu bongkar pasang tenda, nyaman di sini. Terus, enaknya sekarang kita sama-sama dengan pedagang di dalam, nyamannya anginnya nggak terlalu kencang. Kalau hujan gede, waktu di trotoar, kita dari depan dan belakang kena, basah kuyup soalnya pakai tenda,” ungkapnya saat berbincang di kawasan GOR Saparua, Senin (6/1/2020).

Arif juga mengungkapkan bahwa adanya kemudahan dalam hal kebutuhan air dan listrik setelah berpindah tempat.

“Kita berterima kasih untuk sarana dan prasarana yang jadi lebih baik. Sekarang lebih nyaman dan bagus,” ucap Arif.

PKL lainnya, Gunarto juga mengungkapkan bahwa ia berterimakasih dan sangat mengapresiasi adanya penataan PKL ini.

“Kita sangat bersyukur bisa direlokasi ke tempat yang lebih nyaman, setidaknya ini ada perhatian dari pihak pemerintah. Kita tinggal menjaganya untuk lebih baik daripada berjualan di luar, karena sudah diberi kepercayaan oleh pihak pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan, di tempat PKL ini juga diberlakukan shift berjualan, untuk pagi mulai pukul 06.00 sampai pukul 15.00 WIB atau maksimal pukul 16.00 WIB, dan untuk malam mulai pukul 16.00 sampai pukul 01.00 WIB.

“Untuk penjualan belum ada perubahan karena masih beberapa hari, tapi harapannya mudah-mudahan bisa lebih baik karena tempatnya nyaman, nggak kaya di luar yang hiruk pikuk sama pejalan kaki karena trotoar memang hak pejalan kaki,” katanya.

Menurut Gunarto, perbedaan yang dirasakan setelah berpindah tempat ialah menyangkut masalah kebersihan, karena di tempat baru ini para PKL lebih bertanggungjawab terhadap kebersihan dibandingkan saat berjualan di trotoar.

“Karena baru beberapa hari mungkin masih belum ada aturan PKL, belum ada musyawarah semua PKL aturannya seperti apa tentang masalah sampah dan hal-hal lain, belum ada ketetapan. Cuma begitu selesai berjualan, ya tanggung jawab masing-masing dibawa sendiri dulu. Untuk ke depannya kalau memang sudah ada kesepakatan, mungkin kita juga harus melibatkan orang lain misalnya dari pihak penampungan sampah,” ungkapnya.

Gunarto juga berharap, meskipun nantinya melibatkan pihakluar, namun para PKL ini tetap harus bertanggungjawab terhadap kebersihan tempat. Ia mengungkapkan, bahwa ketika para PKL masih berjualan di trotoar, mereka kurang bertanggung jawab terhadap kebersihan karena merasa sudah membayar untuk pembersihan sampah.

“Inti utama itu kebersihan, biar nyaman. Kalau di sini sudah kelihatan, mudah-mudahan seterusnya seperti ini. Jadi kita yang shift pagi mau di tempatin sama yang shift malam, kita harus bersih steril lagi. Begitu pula sebaliknya, yang malam mau ditempatin sama yang pagi harus steril lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Yogi dan Apri sebagai konsumen juga mengungkapkan pendapat bernada positif terkait penataan PKL ini.

“Buat tempat makannya bagus sih, lebih tertata dan lebih rapi. Tinggal dikelola aja gimana cara mengolah sampahnya, biar bisa diolah lagi untuk mengurangi sampah yang nggak terpakai, pengolahannya lebih baik lagi,” ujar Apri.

Apri juga menyarankan untuk memperbanyak tempat sampah supaya bisa lebih rapi.

“Tambahannya paling dari kamar mandinya. Dulu kita agak susah nyari kamar mandi meskipun ada di bawah, tapi di sini keliatannya lebih rapi dan bersih. Terus dibikin lebih menarikya orang untuk datang ke sini, lebih nyaman dan jadi lebih betah di sini,” kata Yogi.

Berita Terkait

Kajian Ahad Ust. Sofyan Sauri: “Kemuliaan yang Diraih Orang-Orang yang Bersungguh-Sungguh di Penghujung Ramadan”
Ini Target Wali Kota Bandung: “Habis Lebaran Kita Gas! Ujungberung 100 Persen Bebas Sampah”
Hj. Siti Muntamah Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat yang Hendak Mudik Lebaran
Situasi Darurat dan Tindakan Premanisme Laporkan Ke Bandung Siaga 112
Perhutani KPH Bandung Utara dan PT Indomarco Prismatama Tandatangani Perjanjian Kerja Sama
Perhutani Bagikan Takjil Gratis Kepada Masyarakat di Bandung
Sambut Libur Idul Fitri, Perhutani Lakukan Pembenahan Wahana Wisata di Lembang
Tinggal Menghitung Hari Umat Muslim Dunia Akan Rayakan Hari Kemenangan, Ini Tradisi Rayakan Kemenangan di Bandung

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 04:10 WIB

Kajian Ahad Ust. Sofyan Sauri: “Kemuliaan yang Diraih Orang-Orang yang Bersungguh-Sungguh di Penghujung Ramadan”

Kamis, 27 Maret 2025 - 04:30 WIB

Situasi Darurat dan Tindakan Premanisme Laporkan Ke Bandung Siaga 112

Kamis, 27 Maret 2025 - 03:50 WIB

Perhutani KPH Bandung Utara dan PT Indomarco Prismatama Tandatangani Perjanjian Kerja Sama

Selasa, 25 Maret 2025 - 06:40 WIB

Perhutani Bagikan Takjil Gratis Kepada Masyarakat di Bandung

Selasa, 25 Maret 2025 - 06:25 WIB

Sambut Libur Idul Fitri, Perhutani Lakukan Pembenahan Wahana Wisata di Lembang

Selasa, 25 Maret 2025 - 06:11 WIB

Tinggal Menghitung Hari Umat Muslim Dunia Akan Rayakan Hari Kemenangan, Ini Tradisi Rayakan Kemenangan di Bandung

Senin, 24 Maret 2025 - 07:50 WIB

Luar Biasa 4 Hari Diluncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Peroleh Rp76,3 Miliar

Senin, 24 Maret 2025 - 05:04 WIB

Perhutani KPH Bandung Utara Gelar Pelatihan Penggunaan Alat Ukur Mutu Getah Pinus

Berita Terbaru

Daerah

Tebar Kebaikan, 1000 Voucher Sarapan Gratis Untuk Pemudik

Sabtu, 29 Mar 2025 - 13:17 WIB