Program Kemitraan Closed Loop Di Sukabumi Kini Petani Memiliki Kepastian Harga

- Penulis Berita

Kamis, 19 Mei 2022 - 03:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri melaksanakan panen perdana cabai rawit merah bersama Kemenko Perekonomian RI di Kampung Lemahduhur, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri melaksanakan panen perdana cabai rawit merah bersama Kemenko Perekonomian RI di Kampung Lemahduhur, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja

Kab. Sukabumi. BandungPuber.Com — Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri melaksanakan panen perdana cabai rawit merah bersama Kemenko Perekonomian RI di Kampung Lemahduhur, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja (17/5/2022).

Panen perdana di lahan perluasan melalui program kemitraan closed loop agribisnis holtikultura ini, dihadiri pula berbagai kementerian atau lembaga, dan perangkat daerah terkait.

Panen perdana cabai rawit merah itu dilakukan di lahan perluasan sekitar 20 hektar. Di mana hasil panen tersebut langsung disalurkan ke PT Eden Pangan Indonesia (Eden Farm).

Closed loop sendiri, merupakan kemitraan agribisnis hulu sampai hilir. Hal itu dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital, teknik budidaya good agricultural practices, sistem logistik yang baik, serta jaminan pasar dan harga yang bersaing oleh off taker.

Iyos Somantri mengatakan, closed loop merupakan program yang baik. Bahkan, hasil kerja selama lebih kurang satu tahun bisa terlihat lewat panen perdana cabai rawit merah.

“Lewat program ini, petani tidak perlu risau pasca panen lagi. Sekarang, petanian punya kepastian harga dan konsumen yang akan membeli hasil panennya,” ujarnya.

Bahkan menurut  Iyos, program closed loop sangat tepat di Kabupaten Sukabumi yang memiliki lahan pertanian luas. Maka dari itu, program ini akan diperluas hingga ke tingkat kecamatan.

“Terima kasih atas programnya Kemenko Perekonomian di Kabupaten Sukabumi. Semoga berbagai programnya bisa terus digelontorkan di Kabupaten Sukabumi,” ucapnya.

Selain cabai, Pemdakab Sukabumi pun menggagas penanaman kelapa ganjah di wilayah selatan. Tak tanggung-tanggung, kelapa genjah akam ditanam di lahan seluas 200 hektar.

“Semua ini untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” ungkapnya.

Apalagi, Kabupaten Sukabumi memiliki petani milenial yang mencapai 13 ribu orang. Sehingga, lahan pertanian ke depannya bisa dikelola dan dikembangkan para petani milenial.

“Mari bersama-sama menggarap lahan pertanian yang belum teroptimalkan,” bebernya.

Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdalifah Machmud mengatakan,  pertanian di Indonesia bisa terjaga lewat closed loop. Sebab, program tersebut menyesuaikan tanaman yang ditanam petani dengan kebutuhan pasar.

“Jadi apa yang ditanam petani, diseusaikan dengan kebutuhan konsumen. Sehingga, menghasilkan sayuran atau buah-buahan yang dibutuhkan pembeli,” terangnya.

Apalagi, perkembangan program closed loop di Kabupaten Sukabumi sangat luar biasa. Dari awalnya hanya 1 hektar, bisa berkembang menjadi 20 hektar.

” Closed loop ini,semua dirangkul dari hulu hingga hilir. Sehingga, memudahkan komunikasi ketika ada kendala. Sukabumi perkembangannya bisa cepat, sebab pemdanya bergerak dan sangat support,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan pula pemberian buku pintar closed loop agribisnis holtikultura dari Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdalifah Machmud kepada  Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri. Selain itu, diserahkan alat cultivator dan smart farming dari Pemdakab Sukabumi kepada Kelompok Tani Sejahtera. (Rilispemkabsukabumi)

 

Editor: Beny

Berita Terkait

Ketua KPK Himbau ASN dan Penyelenggara Negara Jelang Idul Fitri untuk Tolak Gratifikasi yang Berlawanan dengan Tugas dan Jabatan
Penyaluran Tunjangan TPG ASN Daerah Akan Langsung di Transfer Ke Rekening Guru
Sugianto Nangolah Sebut Aset Milik Jawa Barat Nilai Ekonominya Harus Dimaksimalkan untuk Kepentingan Daerah
Reses Anggota DPRD Jabar Mamat Rachmat Tampung Aspirasi Warga Bandung Kidul, Bahas Permasalahan Sampah
Kajian Ahad Ust. Sofyan Sauri: “Ramadan Momentum Mewujudkan Keteladanan Pemimpin”
Banjir dan Longsor Disebagian Wilayah Sukabumi Berdampak Signifikan Dikabarkan 1 Orang Meninggal dan 7 Dalam Pencarian
Provinsi Jabar Peroleh Penghargaan dari KPK dengan Nilai Tertinggi Berhasil Mengimplementasi MCP Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi
Sekretariat DPRD Jabar Menerima Kunjungan Kerja DPRD DKI Jakarta Bahas Terkait Pelaksanaan Data Administrasi Kependudukan

Berita Terkait

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:08 WIB

Tim Penggerak PKK Pemkot Bandung 2025- 2030 Resmi Dilantik, Ini Pesan Wali Kota Bandung

Selasa, 18 Maret 2025 - 07:27 WIB

Usia Tak Menyurutkan untuk Belajar Al-Quran, Wakil Wali Kota Bandung Mengapresiasi Semangat Warga Pasirkaliki yang Masih Mau Belajar Al-Quran

Senin, 17 Maret 2025 - 15:18 WIB

Festival Edukasi Warga Bandung, Chef Juna Berbagi Resep Takjil Sehat Bersama Nutrijell

Senin, 17 Maret 2025 - 07:52 WIB

Banjir di Babakan Ciamis Akibatkan Beberapa Rumah Alami Kerusakan, Wali Kota Bandung Sebut Keselamatan Warga Menjadi Prioritas

Senin, 17 Maret 2025 - 05:42 WIB

Masyarakat Wajib Tahu Perda Nomor 10 Tahun 2024 yang Mengatur Tentang Ini

Senin, 17 Maret 2025 - 04:48 WIB

Bertemu Sahabat Lama, Wali Kota Bandung Hadiri Takjil On The Street di Masjid Lautze 2

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:13 WIB

Banjir Kembali Rendam Pemukiman Dibeberapa Kawasan, Wali Kota Bandung Terjun Langsung Kelokasi Terdampak Banjir

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:04 WIB

Antisipasi Bencana Banjir, Wali Kota Bandung Himbau Warga Waspada Bencana

Berita Terbaru

Ketua KKIP. Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M, saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Desa Tahun 2025, di Bidakara Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Jakarta

Rakornas Desa 2025 Resmi Dibuka Dudung Abdurrachman

Rabu, 19 Mar 2025 - 05:30 WIB