Renggana: Pesona Perempuan Pujaan Sebuah Pertunjukan Seni dan Tari dari Komunitas Perempuan Menari

- Penulis Berita

Jumat, 27 Oktober 2023 - 11:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komunitas Perempuan Menari yang akan kembali dengan pentas bertajuk Renggana. Pentas ini merupakan pentas kelima dan direncanakan akan tampil di Gedung Kesenian Jakarta, pada 4 November 2023. Ft ist.

Komunitas Perempuan Menari yang akan kembali dengan pentas bertajuk Renggana. Pentas ini merupakan pentas kelima dan direncanakan akan tampil di Gedung Kesenian Jakarta, pada 4 November 2023. Ft ist.

BANDUNGPUBER.COM, Jakarta – Setelah tahun lalu sukses menyelenggarakan pentas Dayana Dwipantara bertempat di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta, kini Komunitas Perempuan Menari akan kembali dengan pentas bertajuk Renggana. Pentas ini merupakan pentas kelima dan direncanakan akan tampil di Gedung Kesenian Jakarta, pada 4 November 2023.

Komunitas Perempuan Menari telah menyelenggarakan pentas tahunan sejak 2018, diawali dengan
Seloka Swarnadwipa. Selanjutnya Pesona Timur pada 2019 dan Genderang Swargabhumi pada 2020.

Meski di tengah situasi pandemi, dilandasi semangat tinggi, pementasan Genderang Swargabhumi tetap terlaksana secara virtual.

Nama Renggana yang menjadi tema besar pentas ini, dapat diartikan sebagai ‘Perempuan Pujaan’ diambil dari bahasa Sansekerta. Nama ini juga diartikan sebagai perempuan yang setia, welas asih, dan penyayang. Selain itu, Renggana memiliki karakter yang menyukai tantangan, kepribadian luwes, ingin hidup damai, serta menginginkan kesepadanan intelektual dengan pasangannya.

Penata Tari, Supriyadi Arsyad mengatakan, dalam pertunjukan Renggana, perempuan memegang peran sentral. Dari beberapa cerita dan citra perempuan, dia mengembangkan sendiri, menciptakan narasi yang berkaitan dengan perempuan. Dalam intinya.

“Saya akan menjadikan perempuan sebagai pusat cerita, menggambarkannya dari berbagai sudut pandang, baik sebagai ibu, istri, atau bahkan dalam konteks yang lebih luas,” kata Supriyadi Arsyad, Jumat (27/10).

Pentas akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama terdiri dari tarian repertoar, yang mencakup beragam budaya seperti tarian dari Palembang, Jawa, Betawi, dan Ambon. Kemudian, sesi kedua yang disebut “tarian garapan” di mana semua penari akan turun bersama-sama dan akan ada pembacaan Pasal 6 Gurindam 12 karya sastra Raja Ali Haji oleh Aylawati Sarwono, selaku bintang tamu. Hal ini yang menjadi keunikan dari pentas Komunitas Perempuan Menari kali ini.

Pentas Renggana juga merupakan wujud dari keinginan para perempuan yang mencintai budaya untuk berkontribusi dalam melestarikan budaya Indonesia. Para perempuan yang awalnya mungkin tidak memiliki latar belakang dalam seni tari, kini ingin menjalani keinginan mereka untuk melestarikan budaya dengan cara yang unik.

“Renggana adalah bentuk penghargaan kami dan panggung untuk menyampaikan pesan cinta terhadap budaya Indonesia,” jelas Ketua Pelaksana Pentas Renggana, Marina Joy.

Diharapkan dengan pementasan Renggana oleh Komunitas Perempuan Menari, membuka mata para perempuan Indonesia, bahwa budaya Indonesia adalah harta berharga, yang perlu dilestarikan, dihargai, dan dirayakan oleh khalayak luas.

Komunitas Perempuan Menari (KPM) dibentuk pada 06 Januari 2018, merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan sekitar 100an perempuan dari berbagai profesi berbeda, dengan rentang usia 15-60 tahun (mayoritas usia di atas 40 tahun). Anggota KPM memiliki satu kesamaan, yaitu kepedulian untuk melestarikan seni budaya khususnya seni tari.

Sejak 2018, KPM rutin menggelar pertunjukan tari tahunan yang mengangkat nilai-nilai tradisi Indonesia dengan tajuk:
• Seloka Swarnadwipa tahun 2018 (Galeri Indonesia Kaya)
• Pesona Timur tahun 2019 (Galeri Indonesia Kaya)
• Genderang Swargabhumi tahun 2020 (virtual melalui channel youtube Komunitas Perempuan Menari)
• Dayana Dwipantara tahun 2022 (Gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta. (Dar Edi Yoga).

Berita Terkait

Masyarakat Anambas Mencium Adanya Kerugian Negara Pada Aktivitas KKKS West Natuna Konsorsium
Masyarakat Sampang Marah: Netralitas Polri dalam Pilkada Dipertanyakan, Aksi Mahasiswa Menggema!
Pemkab Sampang dan UTM Gelar Studi Ekskursi Pengembangan Potensi SDA Lokal
Dipicu Provokator, Bentrok di Rempang Pecah, Polisi Kejar Pelaku
Visi Pj Bupati Sampang Untuk Meningkatkan Perekonomian DiKabupaten Sampang
Mayoritas Warga Landak Puas dengan Kinerja Karolin Margret Natasa sebagai Bupati 2017-2022
Konflik di Rempang dilatarbelakangi Salah Paham antara Warga dengan PT MEG
Kuasa Hukum Ungkap Bukti Kekerasan Caleg PDIP Terpilih: “Dipukul Lebih dari 10 Kali”
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 06:48 WIB

Waspadai Bencana Magathrust Sesar Lembang dan Selat Sunda, Pemkot Bandung Lakukan Langkah Ini

Jumat, 4 Oktober 2024 - 02:57 WIB

Perhutani Bandung Utara Serahkan Sharing Pemanfaatan Sumber Air Kepada LMDH

Senin, 30 September 2024 - 08:20 WIB

Rapat pembahasan Rancangan Peraturan DPRD Jabar 2024- 2029 Akhirnya Selesai Tepat Waktu

Minggu, 29 September 2024 - 23:59 WIB

Ratusan Rider Ikuti Pump Track Race Wali Kota Cup di Kanhay Bike Cibiru

Minggu, 29 September 2024 - 06:58 WIB

Ribuan Warga Ikuti Gerak Jalan Sehat yang Digelar PMI Kota Bandung

Jumat, 27 September 2024 - 02:50 WIB

Sejumlah PKL dan Bangunan Liar Dikawasan Terminal Leuwipanjang Ditertibkan Satpol PP Kota Bandung

Kamis, 26 September 2024 - 01:59 WIB

Waspada,! Pesan WhatsApp yang Mengatasnamakan Penjabat Wali Kota

Rabu, 25 September 2024 - 02:14 WIB

H. Asep Mulyadi Resmi Dilantik Sebagai Pimpinan DPRD Kota Bandung Masa Bakti 2024- 2029

Berita Terbaru