Seni Benjang Telah Dikenal Oleh Masyarakat Ujungberung Sejak Abad- 19 Dan Tetap Eksis Hingga Saat Ini

- Penulis Berita

Senin, 10 Oktober 2022 - 15:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu penampilan group kesenian benjang

Salah satu penampilan group kesenian benjang "Mekar Budaya" Pimp. Alm Bah Ucun yang beralamat di Desa Ciporeat Cilengkrang. Dan Saat ini benjang helaran identiknya dengan kuda lumping, rajawali, bangbarongan dan lain-lain.

BandungPuber. Com — Kesenian Benjang diduga telah dikenal oleh masyarakat Ujungberung sejak akhir abad ke-19 sebagai sebuah permainan yang dilakukan di amben/bale yang disebut “sasamben” oleh para bujang  yang berarti anak lelaki/atau budak perkebunan kopi. Karena itu seni permainan ini diberi nama “sasamben budak bujang” atau disingkat “BENJANG”.

Seiring mengikuti perkembangan zaman, benjang kembali berkembang ke kesenian arak-arakan yang disebut ‘Benjang Helaran’, yang berfungsi untuk mengarak anak khitan.

Pasangan suami istri Agus-Tami saat mengadakan syukuran khitanan ke dua anaknya dengan mengundang kesenian benjang di Kp Babakan Salam Desa Ciporeat  Kec. Cilengkrang Kabupaten Bandung.

Kesenian Benjang banyak bermunculan di wilayah sekitar Bandung Timur. Diantaranya adalah, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Cilengkrang, dan Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Sehingga di daerah tersebut banyak bermunculan kelompok-kelompok Benjang. Bahkan eksistensinya terus bertahan hingga saat ini.

Saat ini benjang helaran identiknya dengan kuda lumping, rajawali, dan lain-lain. Jadi daya jual di masyarakat itu kalau ada benjang, pasti ada kuda lumping dan rajawali.

Salah satu group kesenian benjang Mekar Budaya Pimp. Alm Abah Ucun yang kini dilanjutkan oleh keturunannya.

Seni ini menampilkan arak-arakan bangbarongan, kuda lumping, dan jampana. Tak hanya itu, benjang helaran juga tak jarang dipadupadankan dengan kesenian kuda renggong untuk memeriahkan arak-arakan, benjang helaran terdapat bedug dan gong. Dalam benjang helaran juga terdapat sinden yang bernyanyi selama pertunjukan berlangsung.

Saat ini Bangbarongan selalu ada pada setiap acara seni benjang.

Tak hanya itu pertunjukan benjang helaran dan Arak-arakan yang awalnya hanya mempertunjukkan bangbarongan, kuda lumping, ataupun jampana, menampilkan warna baru dengan mengkolaborasikan benjang helaran dengan lengser ataupun kuda renggong. Tak hanya itu, jampana pun disulap menjadi berbagai bentuk. Bentuk yang paling sering dipertunjukkan yakni bentuk burung rajawali.

Arak-arakan Benjang burung rajawali

Hal lain dari seni benjang helaran yakni ketika beberapa orang dari rombongan benjang mengalami kesurupan. seperti kuda lumping, sehingga membuat kesenian ini semakin ramai untuk dipertontonkan.

Penampilan Atraksi Kuda lumping saat kesurupan.

Dari tahun 1999. terdapat beberapa  lingkung seni benjang seperti Abah Iling, Abah Ucun, Abah Iyeng dan Abah Lois yang saat ini telah turun temurun dari kegenerasi ke generasi.

Dahulu seni benjang pada zamannya adalah sebuah upacara rasa syukur atas hasil padi yang melimpah, sehingga kesenian benjang diadakan oleh orang tua dahulu sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen raya dan selalu dijadikan sebagai kesenian rakyat.

Editor: Beny

 

Dilansir: Dari berbagai sumber

Berita Terkait

Festival Edukasi Warga Bandung, Chef Juna Berbagi Resep Takjil Sehat Bersama Nutrijell
Ketua KPK Himbau ASN dan Penyelenggara Negara Jelang Idul Fitri untuk Tolak Gratifikasi yang Berlawanan dengan Tugas dan Jabatan
Pemkot Bandung Menjaring 64 Orang Pemulung, Gelandangan dan Tunasusila Untuk Mendapat Layanan Rehabilitasi Sosial
Penyaluran Tunjangan TPG ASN Daerah Akan Langsung di Transfer Ke Rekening Guru
Hati- Hati, 5 Prilaku Ini Akibatkan Hilangnya Pahala Puasa
Perhutani Bersama Kemenhut Gelar Rekonsiliasi Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan di Bandung
Perhutani Bandung Utara dan Saka Wanabakti Pererat Silaturahmi di Buka Puasa Bersama
Sugianto Nangolah Sebut Aset Milik Jawa Barat Nilai Ekonominya Harus Dimaksimalkan untuk Kepentingan Daerah

Berita Terkait

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:08 WIB

Tim Penggerak PKK Pemkot Bandung 2025- 2030 Resmi Dilantik, Ini Pesan Wali Kota Bandung

Selasa, 18 Maret 2025 - 07:27 WIB

Usia Tak Menyurutkan untuk Belajar Al-Quran, Wakil Wali Kota Bandung Mengapresiasi Semangat Warga Pasirkaliki yang Masih Mau Belajar Al-Quran

Senin, 17 Maret 2025 - 15:18 WIB

Festival Edukasi Warga Bandung, Chef Juna Berbagi Resep Takjil Sehat Bersama Nutrijell

Senin, 17 Maret 2025 - 07:52 WIB

Banjir di Babakan Ciamis Akibatkan Beberapa Rumah Alami Kerusakan, Wali Kota Bandung Sebut Keselamatan Warga Menjadi Prioritas

Senin, 17 Maret 2025 - 05:42 WIB

Masyarakat Wajib Tahu Perda Nomor 10 Tahun 2024 yang Mengatur Tentang Ini

Senin, 17 Maret 2025 - 04:48 WIB

Bertemu Sahabat Lama, Wali Kota Bandung Hadiri Takjil On The Street di Masjid Lautze 2

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:13 WIB

Banjir Kembali Rendam Pemukiman Dibeberapa Kawasan, Wali Kota Bandung Terjun Langsung Kelokasi Terdampak Banjir

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:04 WIB

Antisipasi Bencana Banjir, Wali Kota Bandung Himbau Warga Waspada Bencana

Berita Terbaru

Ketua KKIP. Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M, saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Desa Tahun 2025, di Bidakara Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Jakarta

Rakornas Desa 2025 Resmi Dibuka Dudung Abdurrachman

Rabu, 19 Mar 2025 - 05:30 WIB