Semarang, Kota Percontohan Ketahanan Iklim di Indonesia

- Penulis Berita

Senin, 17 Februari 2025 - 13:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WaliKota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

WaliKota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

BandungPunyaBerita. Com, Semarang – Di tengah gempuran perubahan iklim global, Kota Semarang terus menunjukkan ketangguhannya sebagai kota pesisir yang tidak hanya menghadapi tantangan, tetapi juga merintis jalan menuju ketahanan iklim yang lebih kokoh. Kota ini, yang telah lama menjadi pusat perdagangan dan industri, kini juga menjadi model percontohan adaptasi iklim di Indonesia dan Asia Tenggara.

WaliKota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab disapa Mbak Ita, menegaskan komitmennya dalam membangun kota yang lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim. “ Kami berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Setiap langkah yang kami ambil bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan memastikan Semarang tetap maju dan berkelanjutan ,” ujarnya.

Tantangan Besar: Kombinasi Banjir, Rob, dan Penurunan Tanah

Sebagai kota pesisir, Semarang menghadapi tiga tantangan utama yang saling berkaitan:

✅ Curah Hujan Tinggi & Banjir GenanganIntensitas hujan yang semakin meningkat akibat perubahan iklim memperlambat surutnya air. Drainase yang tersumbat serta sedimentasi sungai yang meningkat membuat pengelolaan air hujan semakin kompleks.

✅ Rob (Banjir Pasang Air Laut) yang MeningkatBeberapa wilayah seperti Tanjung Mas dan Kaligawe kerap mengalami banjir pasang yang semakin sulit dikendalikan akibat kenaikan muka air laut.

✅ Penurunan Tanah (Land Subsidence) yang MengkhawatirkanDi beberapa kawasan pesisir, penurunan tanah mencapai 2–10 cm per tahun, memperburuk dampak rob dan mengancam infrastruktur kota.

Meskipun menghadapi tantangan besar, Semarang tidak tinggal diam. Berbagai langkah strategis telah diterapkan untuk memperkuat ketahanan iklim kota.

Infrastruktur Adaptasi Iklim yang Semakin Canggih

Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, Pemerintah Kota Semarang telah membangun berbagai infrastruktur tangguh guna meningkatkan daya tahan kota:

✅ Pembangunan Giant Sea Wall & Tanggul Laut TerintegrasiProyek tanggul laut besar telah dimulai untuk menahan gelombang rob dan melindungi kawasan pesisir dari ancaman banjir pasang.

✅ Sistem Pompa Air Kota yang DiperkuatDengan lebih dari 50 rumah pompa aktif, Semarang terus mengoptimalkan pengelolaan air guna mempercepat surutnya genangan dan mencegah banjir lebih luas.

✅ Peningkatan Drainase PerkotaanNormalisasi sungai, revitalisasi kanal, serta pengembangan sistem drainase berbasis teknologi dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tampung dan aliran air.

✅ Sumur Resapan dan Biopori di Kawasan PermukimanUpaya konservasi air dengan memperbanyak sumur resapan dan biopori terus digencarkan guna meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan.

Tata Ruang Kota Berbasis Ketahanan Iklim

Semarang menerapkan strategi tata ruang yang tidak hanya berorientasi pada pembangunan, tetapi juga mengintegrasikan prinsip ketahanan iklim:

✅ Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) & Hutan MangroveKawasan pesisir terus diperkuat dengan hutan mangrove dan sabuk hijau untuk mengurangi abrasi dan dampak rob.

✅ Sistem Smart City untuk Pemantauan BanjirDengan Dashboard Pantauan Banjir Semarang, masyarakat dapat melihat data ketinggian air secara real-time, sementara Early Warning System (EWS) diterapkan di titik-titik rawan banjir.

✅ Pengembangan Kawasan Resapan di PerbukitanUpaya konservasi dilakukan dengan memperketat regulasi pembangunan di daerah Semarang atas, memastikan keseimbangan antara pembangunan dan daya dukung lingkungan.

Partisipasi Masyarakat dalam Adaptasi Iklim

Ketahanan iklim tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan. Oleh karena itu, berbagai program edukasi dan kampanye terus dijalankan:

✅ Kampanye “Jangan Buang Sampah ke Drainase”Pemerintah mengajak warga untuk lebih disiplin dalam menjaga kebersihan drainase, mengingat sampah yang menyumbat saluran menjadi penyebab utama genangan di kota.

✅ Program Kampung Iklim (ProKlim)Konsep kampung tangguh iklim diterapkan di beberapa wilayah, memberdayakan warga dalam penghijauan, biopori, dan pengelolaan limbah secara mandiri.

✅ Urban Farming sebagai Solusi Ketahanan PanganSemarang mendorong komunitas untuk mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming) sebagai cara untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah kondisi lingkungan yang terus berubah.

Semarang: Kota Percontohan Ketahanan Iklim di Indonesia

Berkat berbagai inovasi dan kebijakan yang terus berkembang, Semarang telah diakui secara nasional dan internasional sebagai kota yang berhasil membangun sistem ketahanan iklim yang kokoh:

✅ Masuk dalam Program 100 Resilient Cities (100RC) yang didukung Rockefeller Foundation✅ Dipilih sebagai salah satu kota dalam Program Climate Resilience and Inclusive Cities (CRIC)✅ Menjadi contoh studi mitigasi banjir dan rob oleh berbagai lembaga internasional, termasuk UNDP dan World Bank

Semarang memang menghadapi tantangan besar dalam perubahan iklim, tetapi dengan kombinasi inovasi teknologi, tata ruang yang adaptif, serta peran aktif masyarakat dan pemerintah, kota ini terus melangkah menuju masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

“Semarang tidak hanya bertahan menghadapi perubahan iklim—kota ini terus berkembang, menjadi inspirasi bagi kota-kota lain dalam membangun masa depan yang lebih hijau, lebih cerdas, dan lebih resilien,” tutup Mbak Ita.(Harry)

 

Editor: Beny

Berita Terkait

Kapolri Menetapkan Status Gugur dalam Tugas dan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta Kepada 3 Anggota Polisi Korban Penembakan
Tim Penggerak PKK Pemkot Bandung 2025- 2030 Resmi Dilantik, Ini Pesan Wali Kota Bandung
Tips Agar Jalani Puasa Tetap Bugar dan Anti Lesu, Ini Rahasianya
Usia Tak Menyurutkan untuk Belajar Al-Quran, Wakil Wali Kota Bandung Mengapresiasi Semangat Warga Pasirkaliki yang Masih Mau Belajar Al-Quran
Banjir di Babakan Ciamis Akibatkan Beberapa Rumah Alami Kerusakan, Wali Kota Bandung Sebut Keselamatan Warga Menjadi Prioritas
Masyarakat Wajib Tahu Perda Nomor 10 Tahun 2024 yang Mengatur Tentang Ini
Bertemu Sahabat Lama, Wali Kota Bandung Hadiri Takjil On The Street di Masjid Lautze 2
Banjir Kembali Rendam Pemukiman Dibeberapa Kawasan, Wali Kota Bandung Terjun Langsung Kelokasi Terdampak Banjir

Berita Terkait

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:08 WIB

Tim Penggerak PKK Pemkot Bandung 2025- 2030 Resmi Dilantik, Ini Pesan Wali Kota Bandung

Selasa, 18 Maret 2025 - 07:27 WIB

Usia Tak Menyurutkan untuk Belajar Al-Quran, Wakil Wali Kota Bandung Mengapresiasi Semangat Warga Pasirkaliki yang Masih Mau Belajar Al-Quran

Senin, 17 Maret 2025 - 15:18 WIB

Festival Edukasi Warga Bandung, Chef Juna Berbagi Resep Takjil Sehat Bersama Nutrijell

Senin, 17 Maret 2025 - 07:52 WIB

Banjir di Babakan Ciamis Akibatkan Beberapa Rumah Alami Kerusakan, Wali Kota Bandung Sebut Keselamatan Warga Menjadi Prioritas

Senin, 17 Maret 2025 - 05:42 WIB

Masyarakat Wajib Tahu Perda Nomor 10 Tahun 2024 yang Mengatur Tentang Ini

Senin, 17 Maret 2025 - 04:48 WIB

Bertemu Sahabat Lama, Wali Kota Bandung Hadiri Takjil On The Street di Masjid Lautze 2

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:13 WIB

Banjir Kembali Rendam Pemukiman Dibeberapa Kawasan, Wali Kota Bandung Terjun Langsung Kelokasi Terdampak Banjir

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:04 WIB

Antisipasi Bencana Banjir, Wali Kota Bandung Himbau Warga Waspada Bencana

Berita Terbaru

Ketua KKIP. Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M, saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Desa Tahun 2025, di Bidakara Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Jakarta

Rakornas Desa 2025 Resmi Dibuka Dudung Abdurrachman

Rabu, 19 Mar 2025 - 05:30 WIB