Sensasi Makan di Warpong Buan Jalan Sabang

- Penulis Berita

Kamis, 29 Februari 2024 - 13:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hidangan khas Tegal Buan, yang berada di Jalan H Agus Salim No.23A Jakarta Pusat ini buka 24 jam untuk melayani para pecinta kuliner berbahan dasar tempe dengan harga terjangkau.

Hidangan khas Tegal Buan, yang berada di Jalan H Agus Salim No.23A Jakarta Pusat ini buka 24 jam untuk melayani para pecinta kuliner berbahan dasar tempe dengan harga terjangkau.

HERALDJABAR. COM, JAKARTA – Hidangan khas Tegal, Nasi Ponggol dengan cita rasa yang autentik, kini hadir di tengah pusat kuliner, Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

Warpong Buan, di Jalan H Agus Salim No.23A Jakarta Pusat ini buka 24 jam untuk melayani para pecinta kuliner berbahan dasar tempe dengan harga terjangkau yang akan membuat lidah terus ingin bergoyang.

Juru Masak Warpong Buan, Rudini Prabowo Hasibuan (Buan) menjelaskan, ponggol yang ditawarkan bercita rasa beda dengan ponggol kebanyakan. Perbedaan ini dapat dilihat dari cara maupun bumbu masak yang ia gunakan.

“Resep ciptaan sendiri. Ponggol itu sebetulnya terbuat dari tempe, di Tegal itu tiap kali orang makan tempe, dibuat supaya lebih enak diolah lagi dengan bumbu rempah-rempah. Dari situ saya mulai belajar bikin resep sendiri. Riset kurang lebih 3 tahun. Gagal, saya olah lagi, akhirnya rasanya sangat luar biasa,” kata Buan, Rabu (28/2/2024).

Selain tempe, ponggol yang ia ciptakan dimasak bersama lemak dan daging sapi. Durasi memasaknya pun tidak bisa dibilang sebentar.

“Dimasak dengan bumbu berbagai macam rempah, bumbu rahasia, kurang lebih 12 jam, jadi per 4 jam berhenti, kemudian dimulai lagi sampai 12 jam. Tiap gigitan pasti berbeda dengan yang lain, supaya diterima semua kalangan,” ujarnya.

Buan menekankan, ia ingin mengangkat ponggol sebagai menu utama di Warpong Buan karena ingin mengangkat makanan tradisional menjadi makanan modern.

Mimpi Buan akhirnya menjadi kenyataan setelah dirinya bertemu dengan CEO ARA Food Philipe Kenneth. Kenneth sangat tertarik dengan ide Buan dan langsung membuka Warpong Buan di kawasan Sabang, Jakarta Pusat.

“Kita sudah sukses di Jalan Sabang dengan Kopi Ko Acung. Kita ketemu juga sama Buan, di mana sisi kita sama, makanya kita jalan bareng untuk mendirikan Warpong Buan ini,” ucap Kenneth.

Kenneth menambahkan, Warpong Buan tidak hanya punya masakan unik. Konsep yang ditawarkan pun juga ramah lingkungan.

“Kita meminimalisir sampah-sampah plastik. Makanya kita bisa lihat mejanya ini warna-warni, meja dan kursi dari sampah plastik daur ulang,” katanya.

Ia menjelaskan, Warpong merupakan singkatan dari Warung Ponggol. Nama warung sengaja dipilih karena masakan yang dijual memiliki harga yang terjangkau.

“Secara harga tujuannya untuk menjangkau, bisa dinikmati semua kalangan. Harga terendah Nasi Ponggol Rp18 ribu. Kalau komplit, ada nasi, tempe, ponggol, bakwan, ayam, dan telur itu ada di Rp40 ribu,” ujarnya.

Kenneth yakin usaha kuliner ini bakalan berkembang pesat, pada beberapa tahun ke depan. Ia bahkan sudah memiliki keinginan untuk membuka cabang di luar negeri.

“Makanya Warpong Buan ini kita dirikan dengan nama PT Warpong Goes to International, karena memang kita kalau ke luar negeri, sayang sekali ga banyak makanan Indonesia yang yang ditawarkan di luar negeri. Padahal sebenarnya makanan kita itu jauh lebih enak, jauh lebih kaya dari negara lain. Malah justru mereka tersebar di mana-mana,” ucap Kenneth.

Konsep ramah lingkungan di Warpong Buan sesungguhnya muncul dari pemikiran Direktur Kampus Ministri Yayasan Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Cikarang Kristiono Puspo. Pria yang akrab dipanggil Romo Kris ini menjelaskan, konsep ramah lingkungan sebenarnya bukan hanya di meja, maupun kursi di Warpong Buan.

“Hampir semua lukisan yang ada di ruangan ini juga menggunakan konsep ramah lingkungan. Pewarna di lukisan menggunakan plastik yang dilumerkan,” kata Romo Kris. (Yoga).

Berita Terkait

Lantamal X Jayapura: Loreng yang Mengobati, Senyum yang Menyentuh Hati
Lantamal X-Jayapura: Saudara dalam Ombak, Sahabat dalam Derita
Mantan Presiden Joko Widodo Digugat Rp300 Juta Oleh Warga Solo
Tim Religi Sirnah Gali Gelar Napak Tilas Religi untuk Lestarikan Nilai Spiritual dan Budaya Lokal
Himbauan KH. Gus Aam Wahib Wahab, Ajak Umat Islam Bersatu dan Kembali Kepada Ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin
Ziarah Religi Usai Idul Fitri: Napak Tilas Perjuangan Siti Fatimah di Gresik
Selamat Idul Fitri 1446 H: Ucapan dari Direktur Media Kabar Bangsa dan Bupati Sampang
Tingkatkan Imtak, Polres Sampang Gelar Peringatan Nuzulul Qur’an 1446 H Dan Buka Puasa Bersama

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 04:58 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi: Berdasarkan Aspek Profesionalitas, Helmi Yahya Jabat Komisaris, Berikut Struktur Baru Bank BJB

Kamis, 17 April 2025 - 03:36 WIB

Korban Pelecehan Seksual Oleh dokter di Garut Mendapat Bantuan dari Pemprov Jabar

Senin, 14 April 2025 - 11:36 WIB

Segala Jenis Pungutan di Jalan dan Sumbangan Kepada Masyarakat Termasuk Parkir Liar Akan Ditertibkan, Pemprov Jabar Keluarkan Surat Edaran

Kamis, 10 April 2025 - 04:07 WIB

Pemerintah Umumkan Gaji ASN dan Pensiunan Tahun 2025 Naik

Kamis, 10 April 2025 - 03:33 WIB

Ini Besaran Kenaikan Gaji Kepala Desa dan Perangkat Desa yang Ditetapkan Per 1 Januari 2025

Senin, 7 April 2025 - 09:29 WIB

Uang Kompensasi Supir Angkot Dipotong, Gubernur Dedi Mulyadi Sebut “Itu Tindakan Premanisme Saya Akan Proses Hukum”

Minggu, 6 April 2025 - 13:22 WIB

Garda Terdepan Dalam Berbagai Situasi

Sabtu, 5 April 2025 - 05:43 WIB

Ini Kata Gubernur Dedi Mulyadi Terkait Anggaran Rp2,4 Triliun untuk Perbaikan Jalan

Berita Terbaru

Babinpotmar dari Spotmar Lantamal X, saat datang sebagai guru, di Pulau Enggros.

Jakarta

Di Balik Loreng, Ada Cinta untuk Anak-anak Enggros

Kamis, 17 Apr 2025 - 03:23 WIB