Ini Cara Kerja Lie Detector, Alat Tes Kebohongan Yang Digunakan Dalam Kasus Almarhum Brigadir J

- Penulis Berita

Kamis, 8 September 2022 - 04:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alat Deteksi Kebohongan, Ft Flores id

Alat Deteksi Kebohongan, Ft Flores id

BandungPuber. Com — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah melakukan pemeriksaan menggunakan alat lie detector terhadap tiga tersangka kasus pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J. Lantas, apa itu lie detector?

Alat ini pertama kali dibuat oleh seorang peneliti medis dan seorang polisi di Berkeley, California, AS. Kemudian disempurnakan oleh alumni Berkeley lainnya, Leonarde Keeler yang pertama kali menerapkannya pada pemecahan kejahatan.

Pada tanggal 2 Februari 1935, hasil tes poligraf Keeler digunakan dalam persidangan pidana yang menandai pertama kalinya penemuan itu digunakan sebagai bukti kasus kejahatan. Dua pria di Wisconsin gagal lulus poligraf yang akhirnya membuat mereka dihukum.

Presiden Asosiasi Poligraf Amerika, Walt Goodson yang pernah bertugas selama 25 tahun di kepolisian negara bagian Texas menekankan bahwa poligraf bermanfaat dalam membantu polisi melakukan investigasi.

Cara kerja lie detector adalah dengan melihat detak jantung, denyut nadi, serta perubahan fisik. Apabila orang yang sedang diperiksa mengatakan sesuatu yang benar, detak jantung dan denyut nadi akan berjalan secara normal. Namun, apabila yang bersangkutan berbohong, maka akan ada perubahan fisik dari detak jantung atau denyut nadi.

Alat uji ini bekerja dengan mengukur perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh. Misalnya jumlah helaan napas, detak jantung, tekanan darah dan reaksi mendadak pada kulit. Sementara pada metode lain, ada yang melihat perubahan ukuran pupil dan aktivitas otak dengan menggunakan MRI.

Dengan berbagai manfaatnya, Bareskrim Polri menggunakan alat ini untuk membantu proses penyelidikan. Melalui lie detector, sangat cepat dan mudah bagi polisi untuk menentukan tersangka sebuah kejahatan.

Selain itu, alat ini juga bisa digunakan polisi untuk memutuskan apakah perlu menggali informasi lebih dalam tentang seseorang atau mencari calon tersangka lain.

Penggunaan lie detector merupakan bentuk keseriusan Polri dalam menyelesaikan kasus kejahatan dengan pendekatan scientific investigation. Lewat pendekatan tersebut, hasil penyidikan Polri dapat diperoleh secara objektif, ilmiah, dan transparan sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. (humas.polri).

 

Editor: Hermawan

Berita Terkait

Luar Biasa Penerimaan Pajak Rp4,4 Miliar Masuk dalam Waktu 1,5 Jam
Kabar Gembira, Mulai Hari Ini Hingga 6 Juni 2025 Pembayaran Denda dan Tunggakan Pajak Kendaraan Gratis !
Festival Edukasi Warga Bandung, Chef Juna Berbagi Resep Takjil Sehat Bersama Nutrijell
Ketua KPK Himbau ASN dan Penyelenggara Negara Jelang Idul Fitri untuk Tolak Gratifikasi yang Berlawanan dengan Tugas dan Jabatan
Pemkot Bandung Menjaring 64 Orang Pemulung, Gelandangan dan Tunasusila Untuk Mendapat Layanan Rehabilitasi Sosial
Penyaluran Tunjangan TPG ASN Daerah Akan Langsung di Transfer Ke Rekening Guru
Hati- Hati, 5 Prilaku Ini Akibatkan Hilangnya Pahala Puasa
Perhutani Bersama Kemenhut Gelar Rekonsiliasi Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan di Bandung

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 06:06 WIB

Siloam Hospitals Perluas Program SELANGKAH, 32.000 Perempuan Telah Terskrining

Kamis, 20 Maret 2025 - 03:01 WIB

Pemilik Sah Tanah di Jatisari Justru Jadi Tersangka Kasus Penggelapan

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:30 WIB

Rakornas Desa 2025 Resmi Dibuka Dudung Abdurrachman

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:21 WIB

Cak Ofi Kecam Maraknya Permintaan Sumbangan oleh Ormas ke Pengusaha

Rabu, 19 Maret 2025 - 05:15 WIB

Warga Rorotan Tolak Pabrik Sampah RDF, Akan Gelar Aksi Damai

Selasa, 18 Maret 2025 - 04:33 WIB

Rakornas Desa 2025, Ketua Umum Desa Bersatu: Dukung Koperasi Desa Merah Putih

Senin, 17 Maret 2025 - 14:02 WIB

DPP PAPERA dan Tani Merdeka Indonesia Gelar Buka Puasa Bersama untuk Pererat Silaturahmi dan Kebersamaan

Minggu, 16 Maret 2025 - 15:18 WIB

Menyambut Mudik Lebaran 2025: Regulasi, Keamanan, dan Infrastruktur yang Diuji

Berita Terbaru