“Semoga diberikan kesuksesan dan kelancaran. Insyaallah DPRD selalu bersinergi untuk Kota Badnung yang aman, nyaman, dan kondusif,” ujarnya.
Tedy menerima laporan dari warga terkait keamanan Kota Bandung. Beberapa bulan ke belakang muncul banyak kasus dari curanmor, kekerasan, begal, jabel motor oleh debt collector, hingga narkoba. Dari program yang telah dipresentasikan Budi, Tedy meyakini keamanan di Kota Bandung akan semakin membaik.
“Mudah-mudahan setiap masalah ini bisa diminimalisir. Jadi kita sangat gembira sekali kehadiran lagi Tim Prabu. Kita sangat menunggu-senungu sekali, karena Tim Prabu punya rekam jejak baik. Jadi tayangan favorit di stasiun televisi juga. Terutama pergerakannya, kecepatan motorisnya karena dalam hitungan menit enggak sampai lama langsung ke lokasi laporan. Jadi kelihatan, terasa betul kehadiran teman-teman kepolisian, serasa ada yang menjaga,” tutur Tedy.
Ia pun menjelaskan, kebutuhan anggaran untuk mendukung keamanan ini memang tidak kecil. Maka, DPRD Kota Bandung siap mendukung kebutuhan tersebut demi menghadirkan Kota Bandung yang aman, nyaman, dan kondusif.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menuturkan, menjadikan Kota Bandung yang aman, nyaman, dan kondusif ini merupakan target utama Polrestabes Bandung. Setelah ditelaah, masih banyak kejadian curanmor, begal, atau tindak pidana lainnya. Oleh karena itu, Budi menargetkan penambahan sebaran polisi, baik itu patroli Polsek, menghidupkan kebmali “blue-light patrol” di jalan raya, termasuk mengaktifkan kembali Tim Prabu Presisi Lodaya yang efektif menurunkan kekerasan.
“Sebelum di Bandung, saya di Polres Jakarta Timur. Kondisinya sama, butuh kecepatan patroli untuk menangani begal atau tawuran, butuh mobilitas cepat anggota ke TKP. Memang harus motoris yang dilatih. Karena di Bandung sudah ada, tinggal me-refresh kembali dan mengajarkan hukum serta humanis. Humanis terhadap masyarakat, tegas terhadap penjahat,” katanya.
Budi meyakini bahwa untuk merealisasikan kota yang aman dan nyaman polisi tidak bisa bekerja sendiri. Maka butuh sinergitas bersama Forkopimda sama.
“Pada saatnya nanti kita akan ada kegiatan gabungan untuk sama-sama mewujudkan aman, nyaman, kondusif, sesuai tupoksinya,” ujarnya.
Budi mengatakan, yang dibutuhkan dari dukungan DPRD dan Pemkot Bandung ialah penambahan CCTV di ruang publik, terutama di wilayah rawan kejahatan. Polisi akan sangat terbantu dengan hadirnya CCTV di banyak titik.
“Ketika tanya ke tim olah TKP awal diperiksa itu CCTV. Ada beberapa titik yang blank spot. Mungkin bisa diperbanyak. CCTV itu mata kita. Kita ingin mengetahui kejadian dari CCTV, untuk mendukung saksi dari sekitar lokasi. Terutama di tempat rawan gangguan kamtibmas. Sebisa mungkin ada CCTV di setiap rumah untuk membantu polisi mengidentifikasi. Untuk di jalan umum saya harapkan disiapkan pemerintah kota,” ujarnya.
Budi juga akan segera menjalankan program baru Polrestabes Bandung yakni Polisi RW yang diisi berbagai jenjang termasuk polisi berpangkat perwira. Polisi RW ini akan menjadi kontak tercepat warga di setiap RW di Kota Bandung saat melaporkan suatu tindak pidana.
“Ada satu program baru yakni membentuk Polisi RW. Kita tahu di satu kelurahan ada satu Babinkamtibas. Jadi nanti kita akan bentuk polisi RW bukan seperti Babinkamtibmas. Saya perintahkan Polisi RW wajib ketemu ketua RW. Kalau ada laporan kepolisian hubungi langsung. Setidaknya jalur komunikasi langsung. Setelah Lebaran saya launching,” katanya.
Tedy Rusmawan pun menyambut baik rencana program Polisi RW itu.
“Menarik ini, karena yang selama ini kesulitan akan sangat membantu meningkatkan komunikasi. Sudah sangat masuk ke bawah sekali hingga ke tingkat RW,” ujar Tedy.
Editor: Beny