Cegah DBD Dengan Teknologi Wolbachia

- Penulis Berita

Selasa, 19 Maret 2024 - 04:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nyamuk DBD berwarna hitam dengan bercak putih pada tubuhnya. Nyamuk ini terutama menggigit manusia. Nyamuk betina perlu menghisap darah untuk menghasilkan telur, sedangkan nyamuk jantan makan dari sari bunga. Nyamuk DBD lebih aktif pada siang hari, namun dapat pula menggigit pada malam hari jika pencahayaan baik.

Nyamuk DBD berwarna hitam dengan bercak putih pada tubuhnya. Nyamuk ini terutama menggigit manusia. Nyamuk betina perlu menghisap darah untuk menghasilkan telur, sedangkan nyamuk jantan makan dari sari bunga. Nyamuk DBD lebih aktif pada siang hari, namun dapat pula menggigit pada malam hari jika pencahayaan baik.

BANDUNGPUBER. COM, Kota Bandung- Peneliti Utama World Mosquito Program (WMP), Adi Utarini, menyatakan, teknologi Wolbachia ( bakteri alami yang ditemukan pada beberapa serangga, termasuk nyamuk Aedes aegypti), terbukti aman untuk manusia, hewan dan lingkungan. Sehingga bisa menjadi salah satu upaya mencegah DBD.

Cara kerja wolbachia adalah dengan mengganggu reproduksi nyamuk aedes aegypti. Jika nyamuk jantan berwolbachia kawin dengan nyamuk betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Jika nyamuk betina berwolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia, maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.

“Ini sudah terbukti aman, masyarakat Yogyakarta adalah contohnya
Kami sudah 10 tahun hidup berdampingan dan alhamdulillah sampai saat ini kasus DBD menurun,” katanya saat pertemuan Implementasi Teknologi Wolbachia di Ruang Tengah, Balai Kota Bandung, Senin, 18 Maret 2024.

Penerapan teknologi Wolbachia di Indonesia menggunakan metode “penggantian,” di mana nyamuk jantan dan betina ber-Wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Pendekatan ini memastikan bahwa keturunan nyamuk setempat juga mengandung Wolbachia, menciptakan efek perlindungan yang berkelanjutan.

Adi Utarini mengungkapkan, penelitian nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia sudah mendapatkan pengakuan dan dukungan dari WHO serta Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

“Mudah-mudahan kita bisa berfokus pada pencegahan risiko,” harapnya

Diketahui pada Oktober 2023, tercatat di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung ada 28 warga yang terkena DBD. Kecamatan Ujungberung memang menjadi salah satu daerah yang masuk 10 besar kasus DBD tertinggi. Maka dari itu, wilayah ini menjadi titik penyebaran Wolbachia pertama di Kota Bandung.

Sedangkan Dirjen P2P, Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan, sebelum Bandung, Kota Yogyakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi nyamuk ber-Wolbachia dalam pengendalian DBD.

“Sejak program ini di mulai pada tahun 2016, angka kasus DBD di Kota Yogyakarta berangsur menurun hingga 77 persen dan angka rawat inapnya pun menurun hingga 86 persen,” jelasnya.

Selain Indonesia, teknologi wolbachia ini sudah digunakan oleh 24 negara lainnya.

“Oleh karena dasar itu, pak menkes pada tahun 2022 mengeluarkan keputusan menteri melakukan implementasi di 5 kota salah satunya adalah Bandung,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar), dr. Raden Vini Adiani Dewi mengakui, teknologi Wolbachia merupakan sebuah pengalaman luar biasa di Jabar.

“Alhamdulillah berkat komitmen pemerintah Impelementasi Teknologi Wolbachia bisa kami teruskan sampai sekarang,” ungkapnya.

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono sangat berharap teknologi Wolbachia bisa berhasil di Kota Bandung.

“Saya mengharapkan keberhasilan teknologi Wolbachia yang sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.

Menurut Kementerian Kesehatan, teknologi wolbachia telah terbukti efektif untuk pencegahan dengue di beberapa negara seperti Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuathu, Mexico, Kiribathi, New Caledonia, dan Sri Lanka. Di Indonesia, penelitian tentang wolbachia telah dilakukan sejak 2011 oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi Yayasan Tahija.

Editor: Beny

Berita Terkait

Pengguna Internet Wajib Tahu, Ini Penjelasan Ust Sofyan Sauri Tentang Dunia Maya Menurut Al-Quran
Laksda TNI (Purn) Untung Suropati: Bangsa Indonesia Pewaris Agung Nusantara
Sambut Kemenangan Persib Dengan Kebanggaan, Wali Kota Bandung Ajak Warga Rayakan Dengan Tertib
Permulaan Tanggung Jawab Besar, 532 PPPK dan 43 CPNS Resmi Dilantik
Wujudkan Proses SPMB Yang Berintegritas Melalui Daring Di Situs Resmi
Perhutani Bersama Stakeholder Lakukan Patroli Siaga Bencana Alam di Cibodas
Kopaska Gelar Olahraga Bersama Prajurit Aktif dan Purnawirawan
Jalin Sinergitas, Perhutani dan Koramil 0912 Lembang Koordinasi Keamanan Hutan di Lembang

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 00:31 WIB

Banyak yang Belum Tahu, Pantai Madasari Menawarkan Destinasi Wisata yang Luar Biasa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 11:53 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Sebut ke Depan Guru atau pegawai yang Malas akan Dimasukan Barak Tentara

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:40 WIB

Bertujuan Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Bagi Keluarga, Kader SIGAP Melaksanakan Penyuluhan di Desa Mekarsari

Jumat, 9 Mei 2025 - 01:22 WIB

Jalan Setapak di Panyindangan Jadi Mulus: KASI BINWAS Kecamatan Kalapanunggal Bantah Tuduhan Penggunaan Aspal KW

Minggu, 27 April 2025 - 01:15 WIB

KDM Sebut Warga Terdampak Penggusuran Proyek Sungai Cikarang Peroleh Bantuan Kontrak Rumah untuk 1 Tahun

Senin, 21 April 2025 - 13:48 WIB

Komunitas Pecinta Wayang Golek Apresiasi Pagelaran Wayang Golek

Kamis, 17 April 2025 - 04:58 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi: Berdasarkan Aspek Profesionalitas, Helmi Yahya Jabat Komisaris, Berikut Struktur Baru Bank BJB

Kamis, 17 April 2025 - 03:36 WIB

Korban Pelecehan Seksual Oleh dokter di Garut Mendapat Bantuan dari Pemprov Jabar

Berita Terbaru